Sabtu, 18 Februari 2017

Ini Bapak Kitab Kuning di Nusantara

Duta Islam Nusantara - Berbicara tentang pesantren di Indonesia, tentu daerah Jawa Timur saat ini akan lebih dominan dari segi kultur dan pengaruhnya. Namun tahukah anda? Bahwa ternyata standarisasi pemikiran keilmuan pesantren di Indonesia berasal dari seorang Jawa Barat (Sunda).

Ini Bapak Kitab Kuning di Nusantara
Ini Bapak Kitab Kuning di Nusantara


Adalah Syaikh Nawawi al-Bantani. Seorang yang digelari Bapak Kitab Kuning Nusantara itu adalah orang Banten. Orang yang lahir di tatar Sunda. Bahkan, salah satu gurunya yang beberapa kali ia sebut dalam beberapa karyanya adalah orang Purwakarta, beliau adalah Syaikh Yusuf As-Sumbalaweni.

Karya-karya Syaikh Nawawi hingga saat ini masih menjadi bacaan standar di hampir seluruh pesantren di Nusantara. Diantaranya:

Syarh Safinatun Naja

Tijan

Sulamunajat

Nihayatu Zain

Uqudul Lujain

Syarh Riyadul Badiah

Maroqil Ubudiyah

Qomi Thugyan

Qothrul Ghaits

Nurudzholam

Tanqihul Qaul

Madarijus suud

Tafsir almunir

Dan lain-lain.

Syaikh Nawawi al-Bantani dikuburkan di Ma'la Mekah. Sebab sewaktu muda beliau pindah ke Mekkah. Beliau pernah diangkat menjadi Imam Masjidil Haram serta mengajar disana. Keilmuannya sangat luas dan terkenal ke seluruh dunia.

Diantara murid Syaikh Nawawi al-Bantani adalah Syaikona Kholil Bangkalan, K.H. Hasyim Asy'ari, dan Mama Tubagus Bakri Sempur. [Duta Islam Nusantara]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/08/ini-bapak-kitab-kuning-di-nusantara.html

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Duta Islam Nusantara sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Duta Islam Nusantara. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Duta Islam Nusantara dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock