Sabtu, 13 Februari 2016

Alasan Gus Dur Mengembalikan Cina ke Agama Nenek Moyang

Duta Islam Nusantara - Semasa jadi wartawan di Semarang, Ichwan DS, salah seorang aktivis NU Jateng mengaku kalau gerakan kristenisasi sangat masif bergerak sejak dulu, terutama di kawasan Kauman, Pecinan, Semarang Utara, Semarang Timur, Semarang Barat dan Gayamsari.

Kesimpulan Ichwan bukan omong kosong, ia langsung mendapatkan keterangan dari para pelaku misi kristenisasi di Semarang saat itu. "Ada yang digerakkan dari gereja. Ada yang diorganisir Yayasan Soegijapranata, yang hebat ya yang diorganisir yayasan tersebut. Dana dan SDM-nya tak terbatas," katanya kepada Duta Islam Nusantara di Semarang, Selasa (6/12/2016).

Dana yang didapatkan oleh misionaris kristenisasi tersebut, lanjut Ichwan, didapatkan dari orang Cina yang beragama Kristen, pilihan agama resmi yang banyak dipeluk warga Cina Pribumi karena paksaan politik Orde Baru.

Oleh pelaku gerakan kristenisasi, orang-orang kaya dari etnis Cina diminta untuk menyetorkan uang demi glorifikasi, mengkristenkan wilayah targetnya, "selama orang Cina di Semarang memeluk Kristen, mereka diharuskan setor uang yang banyak ke gereja," tutur Ichwan yang juga pengurus LTN NU Jateng tersebut.

Ichwan justru mengapresiasi kebijakan Gus Dur waktu jadi presiden yang berhasil mengembalikan hak orang Cina Tionghoa untuk memeluk agama nenek luhur mereka, Kong Hu Chu dan Budha. Ini yang disebut sebagai langkah cerdas Gus Dur memotong aliran dana kristenisasi dan sekaligus memberikan persamaan hak pribumi Tionghoa di Indonesia.

"Dengan kembalinya orang Cina ke agama nenek moyang, dana kristenisasi sangat jauh berkurang. Dan Islam semakin selamat karena Agama Konghuchu maupun Budha itu bukan agama misi," imbuh Ichwan. Sayangnya, langkah strategis Gus Dur tersebut disalahpahami oleh kalangan sumbu pendek dari umat Islam sendiri.

"Orang-orang sumbu pendek di FPI maupun wahabi begitu keji menuduh Gus Dur sebagai kongsinya Kristen, Yahudi, Cina dan sebagainya. Habib Riziq Sihab bahkan menyebut Gus Dur orang buta mata dan buta hati, orang liberal dan pencampur aqidah," terang Ichwan. [Duta Islam Nusantara]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/12/alasan-gus-dur-mengembalikan-cina-ke-agama-nenek-moyang.html

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Duta Islam Nusantara sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Duta Islam Nusantara. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Duta Islam Nusantara dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock