Tampilkan postingan dengan label Nahdlatul Ulama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nahdlatul Ulama. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Februari 2017

Kivlan Zen Dimanfaatkan Untuk Skenario Kerusuhan Indonesia?

Duta Islam Nusantara - Isu kebangkitan komunisme atau PKI kembali menghangat usai diadakan simposium nasional yang membahas tragedi kemanusiaan 1965. Pihak-pihak yang diduga terlibat dalam tragedi kemanusiaan 1965 dan sesudahnya segera melakukan reaksi dengan menggelar simposiun tandingan. Kegiatan simposium tandingan ini diselenggarakan Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) dan sejumlah ormas radikal yang mengaku menjunjung tinggi Pancasila.

Kivlan Zen Dimanfaatkan Untuk Skenario Kerusuhan Indonesia?
Kivlan Zen Dimanfaatkan Untuk Skenario Kerusuhan Indonesia?


Pancasila dipersepsikan sebagai ideologi negara yang terancam keberadaannya oleh ideologi komunis atau PKI. Kebangkitan komunisme dan PKI merupakan lagu lama yang senantiasa akan diputar ulang oleh pihak-pihak yang berkepentingan menyembunyikan fakta-fakta kekejaman dan tragedi kemanusiaan yang terjadi pada 1965-1966.

Padahal, pemerintah Jokowi memiliki maksud dan tujuan agar bangsa Indonesia tidak terus dibebani masalah di masa lalu, menyangkut terjadinya pelanggaran hak asasi manusia pada 1965-1966. Para jenderal-jenderal purnawirawan Angkatan Darat seharusnya membantu memulihkan nama baik Indonesia sebagai bangsa yang beradab dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan.

Penyelesaian tragedi kemanusiaan 1965-1966 demi kebaikan bangsa dan negara amat penting di mata masyarakat internasional supaya Indonesia tidak dituduh sebagai bangsa tak beradab karena menutup-nutupi pembantaian massal.

Para purnawirawan TNI AD dan ormas-ormas radikal ini seharusnya sadar akan perkembangan globalisasi, ilmu pengetahuan, teknologi informasi serta komunikasi. Di dunia ini sudah tidak ada tempat bersembunyi bahkan untuk menghapus jejak hitam di masa lalu. Kondisi saat ini bukan seperti era Perang Dingin dimana berbagai kejahatan kemanusiaan bisa ditutup-tutupi.

Sebagai contoh, Kekalifahan Turki Ottoman yang melakukan pembantain massal pada rakyat Armenia pada 1915 dimana korban tewas mencapai sekitar 1,5 juta. Jerman, Perancis, Rusia dan Brasil merupakan negara-negara yang mengakui secara resmi terjadinya pembantaian massal Turki kepada rakyat sipil Armenia. Meskipun kejadiannya seabad yang lalu, pemerintah Turki tidak bisa lari kemana-mana atas tuduhan ini.

Demikian juga Amerika Serikat (AS), keterlibatan Badan Intelejen Amerika Serikat CIA dalam pembunuhan massal di Amerika Latin seperti Guatemala pada 1954 menewaskan 200.000 orang dan di Haiti pada 1959 yang menewaskan sekitar 100.000 orang. Pembunuhan massal itu dilakukan CIA dengan cara memperalat dan mendanai kelompok militer yang dipimpin diktaktor yang didukung AS. Operasi rahasia ini bertujuan menumpas orang-orang komunis di Guatemala dan Haiti.

Apa yang terjadi di Guatemala dan Haiti itu mirip yang terjadi di Indonesia dimana TNI AD dijadikan alat AS untuk membunuh orang-orang yang dituding PKI atau pengikut Soekarno. CIA, Kedubes AS dan oknum-oknum militer menyusun skenario kudeta dengan cara mengkambinghitamkan PKI dan para pendukung Soekarno. Lalu setelah PKI dilumpuhkan maka dibentuk rezim militer Orde Baru Soeharto yang kemudian didukung penuh oleh AS.

Skenario Amerika Isu komunisme atau PKI akan selalu digunakan AS dan militer untuk menggulingkan kekuasaan pemerintah yang dipilih secara demokratis. Indonesia yang memilih Jokowi sebagai presiden secara demokratis juga tidak luput dari ancaman skenario ini. AS akan menyiapkan skenario penggulingan kekuasaan baik dengan cara memicu kekerasan berdarah dan “kudeta konstitusional”.

Di Indonesia, kedua praktik penggulingan kekuasaan ini sudah pernah dilakukan. Pada masa Soekarno dilakukan kudeta merangkak yang dipimpin Soeharto dengan membunuh 600 ribu hingga 3 juta orang. Sementara pada masa Gus Dur dilakukan kudeta konstitusional dengan cara pemakzulan Gus Dur oleh Amien Rais, Akbar Tanjung dan sejumlah jenderal TNI AD. AS mendalangi dua kudeta di Indonesia karena kedua pemimpin ini tidak mau tunduk dan ingin mewujudkan kemandirian bangsa.

Pemerintah Jokowi juga harus berhati-hati dengan skenario kudeta ataupun tindak kekacauan yang dirancang oleh Amerika Serikat selaku “The Invisible Hand”. Jokowi telah mendekati China dan Rusia agar berinvestasi di Indonesia. Kunjungan Jokowi ke Rusia dan penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi ASEAN-Rusia menunjukkan Indonesia tidak ingin didikte oleh AS selaku superpower.

Selain itu, kesepakatan antara Indonesia-Rusia atas jual beli alutsista seperti pesawat tempur Sukhoi-35 dan kapal perang akan membuat marah AS. Jokowi juga ingin menggandeng perusahaan BUMN Rusia Rosneft dan Rusal agar Indonesia bisa membuka kilang minyak baru dan tidak sekedar mengekspor bahan mentah bouksit. AS berkepentingan Indonesia hanya menjadi eksportir bahan mentah sehingga tetap bisa didikte dan diatur-atur.

Jika Indonesia bisa membangun banyak kilang minyak baru dan mampu mengekspor barang jadi maka perekonomian Indonesia lebih mandiri sehingga Indonesia tidak mudah didikte oleh negara manapun. Indonesia juga mengundang investor China dan Rusia agar tidak hanya tergantung dengan negara-negara Barat saja.

Kekacauan AS tampaknya akan berupaya memicu konflik SARA ataupun menjadikan komunisme sebagai kambing hitam jika Indonesia ingin mewujudkan kemandirian ekonomi dan enggan didikte. Dari zaman Soekarno hingga era reformasi polanya tidak berubah, yakni memicu ketegangan agama dan rasial. Ekskalasi ketegangan diciptakan untuk mempertajam konflik, setelah memanas dicari momentum yang tepat untuk memicu konflik berdarah.

Momentum hari besar agama atau hari-hari yang dinilai memiliki makna historis bagi bangsa Indonesia akan dijadikan waktu yang teat membuat chaos atau kekacauan di masyarakat. Isu SARA adalah bensin paling ampuh untuk membakar kemarahan dan amuk massa. Ini semua dilakukan agar Indonesia tidak pernah berkembang menjadi negara yang kuat dan bersatu padu.

Sepak terjang mantan Jenderal TNI AD Kivlan Zen yang terus menerus memprovokasi kebencian pada PKI menjadi indikasi bahwa skenario ini mungkin sedang dijalankan. Kivlan adalah seorang jenderal purnawirawan TNI AD ang pernah mengenyam pendidikan/pelatihan di Advance Georgia, AS (1982). Ia bertindak sebagai corong atau melakukan propaganda dengan tujuan mempertajam konflik di masyarakat lewat pernyataan-pernyataan kontroversial tentang PKI.

Ia mengatakan PKI telah berdiri dan beranggotakan 15 juta orang yang dipimpin Wahyu Setiaji. Rumor atau isu seperti ini sengaja ditebarkan untuk mendidihkan kemarahan masyarakat. Tujuan akhirnya adalah memicu konflik dan kekacauan di masyarakat.

Maka bukanlah suatu kebetulan jika Kivlan Zen berpidato menggebu-gebu di pertemuan Umat Islam Solo untuk menentang ancaman bahaya komunisme beberapa hari yang lalu. Pidato di Solo ini bernuansa politis karena ingin menyampaikan pesan bahwa Solo dulunya merupakan markas PKI. Panggung yang digelar untuk rapat akbar ini di depan gereja dan saat ini Solo juga dipimpin seorang walikota non-muslim menunjukkan Kivlan ingin memicu konflik SARA.

Kivlan Zen akan terus berupaya memprovokasi dan mengadu domba kelompok-kelompok masyarakat dengan tujuan akhir ingin menciptakan konflik dan memecah belah masyarakat. Isu SARA dan komunisme merupakan bensin yang siap disulut di tengah-tengah masyarakat. Jika terjadi kerusuhan maka PKI atau komunis akan kembali dijadikan kambing hitam.

Belajar dari pengalaman sejarah, maka kelompok-kelompok ormas agama radikal dan ormas dengan kelakuan preman akan menjadi pelaksana atau pemicu terjadinya kerusuhan SARA atau komunisme. Misalnya dengan melakukan pembakaran dan perusakan rumah tempat ibadah. Oknum-oknum militer fasis ini akan bermain mata dengan ormas-ormas radikal melakukan propaganda dan penghasutan untuk memanaskan suasana.

Hal-hal seperti inilah yang harus segera diantisipasi baik oleh masyarakat itu sendiri ataupun para penegak hukum. Indonesia yang demokratis harus diselamatkan dari para pengacau ini dan begitu pecah konflik bernuansa SARA, kita semua tahu siapa-siapa saja pihak yang sebenarnya sedang bermain. Kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan agar tidak mudah diprovokasi melakukan kekacauan dan melakukan amuk massa.

Skenario membentuk kelompok-kelompok ormas radikal dan mazab keagamaan dengan penafsiran yang keras, puritan dan literal dipahami dalam persepektif seperti ini. Ini merupakan agenda global untuk menciptakan konflik. Salah satu tujuannya supaya Indonesia tidak stabil dan mudah terpecah belah.

AS telah memainkan skenario seperti ini sejak era Soekarno hingga sekarang. Ormas kegamaan radikal, ormas yang bertindak seperti preman dan oknum-onum militer akan bahu-membahu dalam mensukseskan skenario yang dimainkan AS untuk memecah belah Indonesia. AS berkepentingan Indonesia tetap menjadi negara yang bisa didikte dan diatur-atur sesuai dengan kepentingan nasionalnya, jika berusaha menjadi negara yang mandiri maka pemimpinnya akan digulingkan dengan segala cara.

Skenario ini juga sedang dimainkan pemerintah AS di Amerika Latin yakni memicu kekacauan di Venezuela dan mendukung kudeta konstitusional di Brasil. Baik Presiden Brasil Dilma Rousseff maupun Presiden Venezuela Nicolas Maduro ingin mewujudkan kemandirian bangsa dan tidak ingin negaranya melayani kepentingan perusahaan-perusahaan multinasional atau korporasi AS. [Duta Islam Nusantara/ ls] 

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/06/kivlan-zen-dimanfaatkan-untuk-skenario-kerusuhan-indonesia.html

Minggu, 02 Februari 2014

Keutamaan Bulan Rajab Menurut KH Sholeh Darat Semarang

Amalan Bulan Rajab - Bulan Rajab sangat banyak dinanti oleh orang Islam. Sebab bulan ini semakin mendekatkan hadirnya bulan Ramadan yang sangat agung. Oleh sebab itu, perlu kembali kita renungkan bagaimana KH Sholeh bin Umar Assamarani (dikenal Mbah Sholeh Darat) menjelaskan tentang fadlilah bulan Rajab ini.

Dalam Kitab Lathaifut Thaharah wa Asrarus Sholat karya Mbah Sholeh Darat halaman 83-88 dituliskan bab khusus tentang "Bab Fadlilah Rajab". Kitab yang ditulis dengan pegon dan diterbitkan oleh Thoha Putra Semarang ini sangat detail menjelaskan keutamaan Rajab merujuk pada hadits Nabi.

Keutamaan Bulan Rajab Menurut KH Sholeh Darat Semarang - Duta Islam Nusantara
Keutamaan Bulan Rajab Menurut KH Sholeh Darat Semarang - Duta Islam Nusantara


Keutamaan Bulan Rajab Menurut KH Sholeh Darat Semarang

KH Sholeh menjelaskan: "Nabi bersabda: 'Barang siapa yang mengucapkan kalimat سبحان الحي القيوم sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari awal Rajab, mengucap سبحان الاحد الصمد sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari kedua, dan mengucap سبحان الرؤف sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari ketiga, maka tidak ada orang yang bisa menghitung pahalanya".

Hadits ini memberikan pengertian tentang bacaan atau wirid yang perlu didawamkan untuk dibaca setiap hari di bulan Rajab. Dan pahala yang didapatkan sangat banyak sekali, sehingga tidak bisa dihitung.

Duta Islam Nusantara

Dan Rasulullah Saw juga menyampaikan bahwa bulan Rajab adalah bulannya Allah Swt, sedangkan bulan Sya'ban adalah bulannya Rasulullah, sementara bulan Ramadan merupakan bulannya umat Muhammad. Maka Nabi selanjutnya menegaskan bahwa siapa saja yang menjalankan puasa sehari di bulan Rajab murni karena Allah tanpa niat lainnya, maka akan selalu mendapatkan ridla agung Allah dan dijanjikan tempat surga Firdaus.

Sedangkan pahala puasa Rajab dua hari akan mendapatkan kelipatan dua kali hitungan semua gunung di dunia. Puasa tiga hari mendapat pahala penghalang neraka. Puasa empat hari mendapat pahala diselamatkan dari segala bala' yang menimpa semacam junun, judzam dan barash serta diselamatkan dari fitnah Dajjal.

Duta Islam Nusantara

Sedangkan pahala puasa selama lima hari akan selamat dari siksa kubur. Pahala puasa enam hari adalah jaminan wajahnya bersinar saat keluar dari qubur sebagaimana sinar rembulan tanggal empat belas. (Baca Duta Islam: Keramat Mbah Sholeh Darat)

Adapun puasa tujuh hari adalah ditutupnya tujuh pintu neraka. Untuk pahala puasa di bulan Rajab delapan hari adalah dibukakan delapan pintu surga. Pahala puasa sembilan hari adalah akan bangun dari qubur dengan memanggil kalimat لا اله الا الله dan langsung masuk surga. Dan pahala sepuluh hari berpuasa adalah jalan mulus menuju shiratal mustaqim.

Mbah Sholeh Darat masih melanjutkan pahala puasa sebelas hari adalah tidak akan mendapat tandingan pahala kecuali orang yang sama menjalankan puasa 11 hari. Dan pahala puasa dua belas hari adalah mendapatkan pengakuan sebagai hamba yang mulia dibandingkan dunia dan seisinya. [Duta Islam Nusantara/ab]

Bersambung.....

Oleh M Rikza Chamami, Wakil Ketua KOPISODA (Komunitas Pecinta Mbah Sholeh Darat), alumnus Qudsiyyah dan Dosen UIN Walisongo

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/04/keutamaan-bulan-rajab-menurut-kh-sholeh-darat-semarang.html

Selasa, 07 Agustus 2012

Bagaimana Hukum Urutan Bacaan Tahlil ?

Duta Islam Nusantara - Anda mencari hukum urutan bacaan tahlil? Berikut ini adalah urutan bacaan tahlil yang biasa dibacakan ketika tahlilan.

Bagaimana Hukum Urutan Bacaan Tahlil ?
Bagaimana Hukum Urutan Bacaan Tahlil ?


Urutan Doa Tahlil

Oleh Ust Muhammad Idrus Ramli

Wahabi: “Apa dalil yang Anda gunakan dalam Tahlilan, sehingga komposisi bacaannya beragam atau campuran, ada dzikir, ayat-ayat al-Qur’an, sholawat dan lain-lain?”

Sunni: “Mengapa Anda menanyakan dalil? Apa pentingnya dalil bagi Anda, sedang Anda tidak mau Tahlilan?”

Wahabi: “Kalau Tahlilan tidak ada dalilnya berarti bid’ah donk. Jangan Anda lakukan!”

Sunni: “Sekarang saya balik tanya, adakah dalil yang melarang bacaan campuran seperti Tahlilan?”

Wahabi: “Ya tidak ada.”

Sunni: “Kalau tidak ada dalil yang melarang, berarti pendapat Anda yang membid’ahkan Tahlilan jelas bid’ah. Melarang amal shaleh yang tidak dilarang dalam agama. Kalau Anda tidak setuju dengan komposisi bacaan dalam Tahlilan, sekarang saya tanya kepada Anda, bacaan dalam sholat itu satu macam atau campuran?”

Wahabi: “Ya, campuran dan lengkap.”

Sunni: “Berarti bacaan campuran itu ada contohnya dalam agama, yaitu sholat. Kalau begitu mengapa Anda masih tidak mau Tahlilan?”

Wahabi: “Kalau sholat kan memang ada tuntunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kalau campuran dalam Tahlilan kan tidak ada tuntunan?”

Sunni: “Itu artinya, agama tidak menafikan dan tidak melarang dzikir dengan komposisi campuran seperti Tahlilan, dan dicontohkan dengan sholat. Sedangkan pernyataan Anda, bahwa dzikir campuran di luar sholat seperti Tahlilan, tidak ada dalilnya, itu karena Anda baru belajar ilmu agama. Coba perhatikan hadits ini:

عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : إِنَّ للهِ سَيَّارَةً مِنَ الْمَلاَئِكَةِ يَطْلُبُوْنَ حِلَقَ الذِّكْرِ فَإِذَا أَتَوْا عَلَيْهِمْ وَحَفُّوْا بِهِمْ ثُمَّ بَعَثُوْا رَائِدَهُمْ إِلىَ السَّمَاءِ إِلَى رَبِّ الْعِزَّةِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَيَقُوْلُوْنَ : رَبَّنَا أَتَيْنَا عَلىَ عِبَادٍ مِنْ عِبَادِكَ يُعَظِّمُوْنَ آَلاَءَكَ وَيَتْلُوْنَ كِتَابَكَ وَيُصَلُّوْنَ عَلىَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَيَسْأَلُوْنَكَ لآَخِرَتِهِمْ وَدُنْيَاهُمْ فَيَقُوْلُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : غَشُّوْهُمْ رَحْمَتِيْ فَيَقُوْلُوْنَ : يَا رَبِّ إِنَّ فِيْهِمْ فُلاَناً الْخَطَّاءَ إِنَّمَا اعْتَنَقَهُمْ اِعْتِنَاقًا فَيَقُوْلُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : غَشُّوْهُمْ رَحْمَتِيْ فَهُمُ الْجُلَسَاءُ لاَ يَشْقَى بِهِمْ جَلِيْسُهُمْ . (رواه البزار قال الحافظ الهيثمي في مجمع الزوائد: إسناده حسن، والحديث صحيح أو حسن عند الحافظ ابن حجر، كما ذكره في فتح الباري 11/212)

“Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki para malaikat yang selalu mengadakan perjalanan mencari majelis-majelis dzikir. Apabila para malaikat itu mendatangi orang-orang yang sedang berdzikir dan mengelilingi mereka, maka mereka mengutus pemimpin mereka ke langit menuju Tuhan Maha Agung – Yang Maha Suci dan Maha Luhur. Para malaikat itu berkata: “Wahai Tuhan kami, kami telah mendatangi hamba-hamba-Mu yang mengagungkan nikmat-nikmat-Mu, menbaca kitab-Mu, bershalawat kepada nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan memohon kepada-Mu akhirat dan dunia mereka.” Lalu Allah menjawab: “Naungi mereka dengan rahmat-Ku.” Lalu para malaikat itu berkata: “Di antara mereka terdapat si fulan yang banyak dosanya, ia hanya kebetulan lewat lalu mendatangi mereka.” Lalu Allah – Yang Maha Suci dan Maha Luhur - menjawab: “Naungi mereka dengan rahmat-Ku, mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka.” (HR. al-Bazzar. Al-Hafizh al-Haitsami berkata dalam Majma’ al-Zawaid [16769, juz 10, hal. 77]: “Sanad hadits ini hasan.” Menurut al-Hafizh Ibnu Hajar, hadits ini shahih atau hasan).

Hadits di atas menjadi dalil keutamaan dzikir berjamaah, dan isi bacaannya juga campuran, ada dzikir, ayat-ayat al-Qur’an dan sholawat.”

Wahabi: “Owh, iya ya.”

Sunni: “Makanya, jangan suka usil. Belajar dulu yang rajin kepada para Kiai dan ulama Ahlussunnah Wal-Jama’ah. Jangan belajar kepada kaum Wahabi yang sedikit-sedikit bilang bid’ah dan syirik.”

Wahabi: “Terima kasih”.

Sunni: “Menurut Anda, Syaikh Ibnu Taimiyah itu bagaimana?”

Wahabi: “Beliau Syaikhul-Islam di kalangan kami yang Anda sebut Wahabi. Pendapat beliau pasti kami ikuti.”

Sunni: “Syaikh Ibnu Taimiyah justru menganjurkan Tahlilan dalam fatwanya. Beliau berkata:

وَسُئِلَ: عَنْ رَجُلٍ يُنْكِرُ عَلَى أَهْلِ الذِّكْرِ يَقُولُ لَهُمْ : هَذَا الذِّكْرُ بِدْعَةٌ وَجَهْرُكُمْ فِي الذِّكْرِ بِدْعَةٌ وَهُمْ يَفْتَتِحُونَ بِالْقُرْآنِ وَيَخْتَتِمُونَ ثُمَّ يَدْعُونَ لِلْمُسْلِمِينَ الْأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ وَيَجْمَعُونَ التَّسْبِيحَ وَالتَّحْمِيدَ وَالتَّهْلِيلَ وَالتَّكْبِيرَ وَالْحَوْقَلَةَ وَيُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم؟" فَأَجَابَ : الِاجْتِمَاعُ لِذِكْرِ اللهِ وَاسْتِمَاعِ كِتَابِهِ وَالدُّعَاءِ عَمَلٌ صَالِحٌ وَهُوَ مِنْ أَفْضَلِ الْقُرُبَاتِ وَالْعِبَادَاتِ فِي الْأَوْقَاتِ فَفِي الصَّحِيحِ عَنْ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ : ( إنَّ للهِ مَلَائِكَةً سَيَّاحِينَ فِي الْأَرْضِ فَإِذَا مَرُّوا بِقَوْمِ يَذْكُرُونَ اللهَ تَنَادَوْا هَلُمُّوا إلَى حَاجَتِكُمْ ) وَذَكَرَ الْحَدِيثَ وَفِيهِ ( وَجَدْنَاهُمْ يُسَبِّحُونَك وَيَحْمَدُونَك )... وَأَمَّا مُحَافَظَةُ الْإِنْسَانِ عَلَى أَوْرَادٍ لَهُ مِنْ الصَّلَاةِ أَوْ الْقِرَاءَةِ أَوْ الذِّكْرِ أَوْ الدُّعَاءِ طَرَفَيْ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنْ اللَّيْلِ وَغَيْرُ ذَلِكَ : فَهَذَا سُنَّةُ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِ اللهِ قَدِيمًا وَحَدِيثًا. (مجموع فتاوى ابن تيمية، ٢٢/٥٢٠).

“Ibnu Taimiyah ditanya, tentang seseorang yang memprotes ahli dzikir (berjamaah) dengan berkata kepada mereka, “Dzikir kalian ini bid’ah, mengeraskan suara yang kalian lakukan juga bid’ah”. Mereka memulai dan menutup dzikirnya dengan al-Qur’an, lalu mendoakan kaum Muslimin yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Mereka mengumpulkan antara tasbih, tahmid, tahlil, takbir, hauqalah (laa haula wa laa quwwata illaa billaah) dan shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.?” Lalu Ibn Taimiyah menjawab: “Berjamaah dalam berdzikir, mendengarkan al-Qur’an dan berdoa adalah amal shaleh, termasuk qurbah dan ibadah yang paling utama dalam setiap waktu. Dalam Shahih al-Bukhari, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki banyak Malaikat yang selalu bepergian di muka bumi. Apabila mereka bertemu dengan sekumpulan orang yang berdzikir kepada Allah, maka mereka memanggil, “Silahkan sampaikan hajat kalian”, lanjutan hadits tersebut terdapat redaksi, “Kami menemukan mereka bertasbih dan bertahmid kepada-Mu”… Adapun memelihara rutinitas aurad (bacaan-bacaan wirid) seperti shalat, membaca al-Qur’an, berdzikir atau berdoa, setiap pagi dan sore serta pada sebagian waktu malam dan lain-lain, hal ini merupakan tradisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan hamba-hamba Allah yang saleh, zaman dulu dan sekarang.” (Majmu’ Fatawa Ibn Taimiyah, juz 22, hal. 520).

Pernyataan Syaikh Ibnu Taimiyah di atas memberikan kesimpulan bahwa dzikir berjamaah dengan komposisi bacaan yang beragam antara ayat al-Qur’an, tasbih, tahmid, tahlil, shalawat dan lain-lain seperti yang terdapat dalam tradisi tahlilan adalah amal shaleh dan termasuk qurbah dan ibadah yang paling utama dalam setiap waktu.

Wahabi: “Lho, ternyata beliau juga menganjurkan Tahlilan ya. Owh terima kasih kalau begitu. Sejak saat ini, saya akan ikut jamaah Yasinan dan Tahlilan. Ternyata ajaran Wahabi tidak punya dalil, kecuali hawa nafsu yang selalu mereka ikuti.” Duta Islam Nusantara

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/03/hukum-urutan-bacaan-tahlil.html

Kamis, 02 Agustus 2012

Soal Ahok, KH Amin Maruf Dimanipulasi Lewat Majelis Fatwa MUI

Duta Islam Nusantara - Ada penggiringan opini dari grup-grup muslim cyber sebelah tentang Ketua Umum Majelis Ulama Indonesi (MUI), KH Ma'ruf Amin. Kehadiran kiai sebagai saksi dalam persidangan kasus penistaan agama oleh Ahok dijadikan pembenaran bahwa Kiai Ma'ruf berada di barisan mereka, pendukung GNPF-MUI.

Bahkan di grup alumni 212 yang didapatkan Duta Islam Nusantara malah ada yang memprovokasi agar Banser keluar menggelar aksi jalanan untuk membela Kiai Ma'ruf saat akan dilaporkan Ahok karena dianggap salah menemui SBY, sebelum fatwa MUI soal penistaan agama oleh Ahok diumumkan ke publik.

Soal Ahok, KH Amin Maruf Dimanipulasi Lewat Majelis Fatwa MUI - Duta Islam Nusantara
Soal Ahok, KH Amin Maruf Dimanipulasi Lewat Majelis Fatwa MUI - Duta Islam Nusantara


Soal Ahok, KH Amin Maruf Dimanipulasi Lewat Majelis Fatwa MUI

Dengan pongah, Ghozi, pemilik nomor 0822-3457-4231 itu menyebut, "banserep mana banserep kok mingkem," tulisnya sambil membanggakan Fahmi yang kemarin kena kasus bendera. Ini bukti screenshootnya:

Provokasi Banser dari sebelah (1) Di grup sebelah yang lain juga ada provokasi yang sama mengajak Banser melawan Ahok yang mengancam akan mengasuskan KH Ma'ruf Amin, "diancam panista agama masa diam aja lawan donk," tulis Matra Alwi SH, pemilik nomor 085842314446, sembari salah menyebut Rais Aam dengan Dewan Syuriah. Hahaha. Memang di Struktural NU ada jabatan itu ya? Bukannya Dewan Syuriah ada di koperasi-koperasi 212 yang masih membayang-bayang?

Duta Islam Nusantara

Provokasi Banser dari sebelah (2) Netizen NU di beberapa kota pun menyerukan agar nahdliyyin tidak ikut terbawa arus dalam pusaran politik Pilkada DKI dan penistaan agama yang kian sengit pertarungannya itu. Muhammad Lisan, Netizen NU asal Pati menduga kalau munculnya fatwa yang kemudian "dikawal" oleh GNPF itu mengarah kepada blokade total menyudutkan Kiai Ma'ruf.

Duta Islam Nusantara

Padahal, lanjut Gus Muh, -panggilan Muhammad Lisan,- KH Ma'ruf Amin tentu tidak sendirian mengeluarkan fatwa. Ia menyebut bahwa ada kemungkinan hasil fatwa MUI tentang penistaan agama oleh Ahok dimanipulasi, "mungkin lewat komisi fatwa," jelasnya.

Kiai Ma'ruf tidak mungkin turun langsung ke lapangan. Ini yang menurut Gus Muh dijadikan celah mereka yang berkepentingan, "Kiai Ma'ruf tentunya tidak dalam kapasitas mengambil data sendiri, tentunya pakai perangkat MUI, dan MUI unsurnya banyak ormas, yang tidak bisa dipastikan selaras dengan Kiai Ma'ruf. Bisa jadi ini hanya jebakan batman," tandasnya.

"Pengambilan data kalau dah gak obyektif, dilakukan oleh orang yang memihak, kan rentan manipulasi, maka sangat rentan jadi landasan kesahihan fatwa. Kiai Ma'ruf sangat rentan jadi korbannya," imbuh Gus Muh kepada Duta Islam Nusantara, Selasa (31/01/2017) malam via WhatsApp.

Karena framing media yang seakan menempatkan Kiai Ma'ruf Amin dalam pusaran politik DKI itulah, Banser dan NU dicari-cari oleh minhum yang medukung salah satu calon sembari membenci calon lainnya. Dari fatwanya saja tidak fair, jelaslah arah jebakan mereka kepada simbol NU, Rais Amm, tidak fair pula.

Tambahan, kehadiran KH Ma'ruf Amin sebagai saksi persidangan Ahok adalah inisiatif Jaksa Penuntut Umum. Justru tim Ahok berkepentingan agar Kiai Ma'ruf tidak hadir.

Bahasa media macam Republika yang menggunakan judul "Ahok Nilai Ketua MUI KH Ma'ruf Amin Berbohong" dan "MUI: KH Ma'ruf Amin Diperlakukan Kurang Manusiawi di Sidang Kasus Ahok", memang sulit dicerna oleh muslim moderat laiknya nahdliyyin yang selalu di tengah tapi ditarik-tarik ke kanan dan kiri. [Duta Islam Nusantara]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/02/soal-ahok-kh-amin-maruf-dimanipulasi-lewat-majelis-fatwa-mui.html

Jumat, 30 Juli 2010

Gelar Konferensi Pers, Ini Agenda Konferwil XIII PWNU Aceh

Banda Aceh, Duta Islam Nusantara. Dalam rangka persiapan Konferensi Wilayah (konferwil) XIII yang akan berlangsung pada 17-19 April 2015 mendatang, PWNU Provinsi Aceh menggelar konferensi pers dengan sejumlah wartawan di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Ahad (5/4).

Tgk H Faisal Ali selaku Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh dalam konferensi pers itu mengatakan serangkaian kegiatan Konferwil NU akan dilaksanakan pada 17-19 April 2015 di Asrama Embarkasi Haji Aceh di Banda Aceh.

Gelar Konferensi Pers, Ini Agenda Konferwil XIII PWNU Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)
Gelar Konferensi Pers, Ini Agenda Konferwil XIII PWNU Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)


Gelar Konferensi Pers, Ini Agenda Konferwil XIII PWNU Aceh

"Dalam Konferwil ini akan hadir utusan PCNU yang berjumlah 23 kabupaten/kota di Aceh. Insya Allah juga akan dihadiri oleh Ketua Umum PBNU, Prof Dr KH Said Aqil Siroj, MA," ujar pria yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh ini.

Duta Islam Nusantara

Konferwil NU Aceh kali ini mengambil tema Memperteguh Komitmen Nahdlatul Ulama untuk Aceh yang Islami, Bersatu, dan Bermartabat. Sejumlah kandidat sudah muncul selama ini, kami mengharapkan konferwil NU dapat menjadi contoh pesta demokrasi bagi warga nahdliyin di Aceh, harap Tgk Faisal Ali

Duta Islam Nusantara

Sementara itu, Drs H Ibnu Sadan, MPd selaku ketua panitia Konferwil NU Aceh menyebutkan sejumlah persiapan telah dilakukan selama ini oleh panitia dalam rangka mensukseskan konferwil itu.

"Dalam rangka acara Konferwil, PWNU Aceh akan melaksanakan serangkaian kegiatan seperti ziarah ke makam tokoh-tokoh NU di Aceh, donor darah, seminar nasional, santunan kepada yatim-piatu keluarga warga Nahdliyin" Sebut Ibnu Sadan yang didampingi Ketua Steering Committe (SC) Tgk H Abdullah Basyah dan Wakil Ketua PWNU Aceh, Dr Bustami Usman, MSi.

Sejumlah kandidat Ketua PWNU Aceh telah muncul, diantaranya, Tgk H Faisal Ali, Dr H Bustami Usman, MPd, H Ramli MS, MSi, Dr H Syamsul Rijal, MAg, Drs H Ibnu Sadan, MPd. Sedangkan calon untuk Rais Syuriah Tgk H Nuruzzahri Yahya, Drs Tgk H Ghazali Mohd Syam, Dr H A Gani Isa, dan Drs H Abdullah Basyah. (Muhadzier/Fathoni)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/58689/gelar-konferensi-pers-ini-agenda-konferwil-xiii-pwnu-aceh

Duta Islam Nusantara

Minggu, 18 April 2010

Kivlan Zein, Apa Betul Pesantren Anti Pancasila?

Saya bukan jenderal, karena itu saya tidak berani menuduh seperti jenderal Kivlan Zen seperti di media "umat Islam" Panjimas. Saya seorang yang bekerja di UIN Walisongo yang terikat dengan prinsip dan aturan akademik, sehingga tidak boleh berbicara tanpa data yang benar. Sebagai seorang jenderal, sudah seharusnya menjaga ideologi Pancasila bersama para santri dan akademisi.

Pancasila harus selalu kita jaga bersama. Kenapa jenderal justru bersama para ustadz yang mendukung gerakan HTI, yang jelas jelas mengibarkan bendera khilafah islamiyah. Jendaral bisa bertanya kepada teman di HTI, apakah tujuan dari sistem yang akan dibangun oleh Khilafah Islamiyah? Tentu sudah banyak tertulis di spanduk dan selebaran, dan dengan jelas mereka menegaskan ingin mendirikan negara Islam dan mengganti ideologi Pancasila yang mereka sebut sebagai ideologi thagut.

Kivlan Zein, Apa Betul Pesantren Anti Pancasila? - Duta Islam Nusantara
Kivlan Zein, Apa Betul Pesantren Anti Pancasila? - Duta Islam Nusantara


Kivlan Zein, Apa Betul Pesantren Anti Pancasila?

Pantaskah seorang jenderal bersama para ustadz yang mendukung mereka yang mengatakan bahwa semua umat Islam yang mempercayai Pancasila akan masuk neraka semua? Banyak pidato-pidato propaganda HTI yang mengajak umat Islam membuat negara Islam di Indonesia.

Duta Islam Nusantara

Jendaral Kivlan Zen, semoga antum tidak berkepanjangan menyebarkan propaganda dengan menuduh UIN sarang komunis, pesantren sudah kemasukan komunis. Bagaimana mungkin pesantren menolak mereka yang ingin belajar dan menghayati ilmu hakikat dan ilmu kaweruh untuk mencapai manusia sejati?

Siapa pun tidak boleh menolak mereka yang akan belajar di pesantren. Karenanya, meski para kiai pernah dibenturkan dengan gerakan komunis oleh orang yang tidak bertanggung jawab, merekalah justru yang kali pertama membuka diri untuk saling memaafkan dan menerima anak-anak mereka belajar di pesantren. Jenderal, pahamilah jika ada dosa pada seseorang, maka pesantren tidak mengenal dosa turunan.

Jika belum ada kejahatan yang secara langsung dilakukan oleh seseorang, maka tidak boleh mengaitkan kejahatan yang dilakukan orang tua menjadi bentuk kejahatan anaknya. HTI sudah terus terang ingin membuat negara Islam, pantaskah jika ada seorang jenderal justru berbalik menuduh lembaga pesantren yang menerima ideologi Pancasila menjadi sarang ideologi komunis?

Duta Islam Nusantara

Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang berkarakter, sehingga semua yang masuk pesantren harus belajar dengan karakter pesantren dalam beragama dan membela bangsa. Karenaya, tepat jika ada hari santri di Indonesia, sebab jasa pesantren terhadap bangsa sangat besar.

Jenderal, saya tidak paham maksud pernyataan antum di Panjimas dan di beberapa seminar bersama umat Islam yang suka mengkafirkan dan menuduh bid'ah dlalalah pada sikap kiai dan santri itu. Sudah seharushya melakukan seleksi dengan penuh bijaksana, bagaimana keterlibatan berserikat seorang jenderal bersama masyarakat menjadi lebih bersahaja dan tepat? Sebab semua jenderal bersumpah akan menjaga ideologi Pancasila.

Sedangkan, para santri sepenuh hati menerima ideologi Pancasila. Ingat, jenderal berpegang pada ideologi kebangsaan bersama santri dan pesantren, bukan berarti tidak boleh membaca hikmah kehidupan dari siapa pun dan dari peristiwa apapun. Para pengasuh pesantren harus berjuang membela bangsa, membuka dialog dan menerima siapa pun yang ingin belajar, ternyata menjadi sasaran tuduhan antum yang tidak bertanggung jawab.

Berhentilah berkata sebelum memahami realitas di lapangan. Apakah karena sebuah kepentingan seseorang boleh berkata mengganggu ketenangan masyarakat? Pernahkah ada deklarasi pesantren anti Pancasila, perguruan tinggi anti Pancasila. Hingga kini, kita belum pernah melihat pesantren dan perguruan tinggi bersikap seradikal itu.

Justru, yang sudah jelas, adalah deklarasi HTI sebagai kelompok yang ingin mendirikan negara Islam. Kami, pesantren, dan UIN mencintai Pancasila. Mencintai Pancasila merupakan bentuk sikap bid'ah yang penuh dengan kenikmatan. Kami punya prinsip, hubbul wathan min al iman. Mencintai negara adalah sebagian dari iman. [Duta Islam Nusantara

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/06/kivlan-zein-apa-betul-pesantren-anti-pancasila.html

Minggu, 28 Maret 2010

Busuknya Islam Transnasional yang Mulai Potong Kaki NU dan MD

Duta Islam Nusantara - Tweet dari pemilik akun @joxzin_jogja adalah analisis masuk akal mengapa Islam Indonesia sekarang ini terlihat lebih menonjol sifat angkuhnya daripada tawadluknya. Umat muslim Indonesia, diakui atau tidak, kini sedang tercebur dalam kubangan haram radikalisme agama, yang selalu mudah digesek hanya dengan sedikit saja isu yang sensitif.

Busuknya Islam Transnasional yang Mulai Potong Kaki NU dan MD
Busuknya Islam Transnasional yang Mulai Potong Kaki NU dan MD


Duta Islam Nusantara sengaja memuat kuliah tweet panjang yang ditulis pada 27 Deseember 2016, demi mengingatkan, betapa kekuatan Islam trans nasional yang mengusung khilafah di Indonesia punya target untuk menggerus NU dan Muhammadiyah agar kepemimpinan komunitas Islam bergeser dari moderatisme kepada radikalisme berbasis agama. Silakan dibaca sampai selesai.

1. Siapa di Indonesia yg tak kenal @NahdlatulOelama dan Muhammadiyah? Di atas kertas, merekalah dua organisasi Islam terbesar di RI

2. Sekitar 85 juta umat Islam di Indonesia adalah NU, dan 50 juta Muhammadiyah. Artinya, sekitar 65 % seluruh penduduk muslim Indonesia

3. Ini jumlah yg besar, tp dlm kenyataannya, tampaknya 135 juta anggota NU dan Muhammadiyah hanya sebatas besar di angka statistik semata

4. Buktinya? Lihat bagaimana NU dan Muhammadiyah tidak bsa lagi memegang kepemimpinan ummat

5. Ummat justru dikendalikan oleh pergerakan Islam Trans-Nasional yg di Indonesia telah menjelma dlm wujud Islam “anyaran/baru”

6. Mereka adalah penerus gagasan Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tharir yg ingin mendirikan Khalifah Daulah Islamiayah

7. Pelan2, mereka terus menggerus kepemimpinan NU dan Muhammadiyah yg masih setia dengan Pancasila dan NKRI

8. Knp itu bisa terjadi? Krn kelompok Islam "anyaran" itu justru dibiarkan tumbuh subur di era SBY (2004-2014)

9. Dlm 10 th itu, kelompok Islam Trans-Nasional banyak dapatkan ruang hidup, dapatkan subsidi dan jg difasilitasi utk tumbuh

10. Dg cara itu, kelompok Islam Trans-Nasional makin besar. Mereka mulai motong kaki NU dan Muhammadiyah di Mesjid, pengajian, dan sekolah

11. Awalnya Islam Trans-Nasional hanyalah kelompok kecil yg mulai hadir pd era tahun 1970-an

12. Di era Orde Baru mereka masih tiarap, tapi setelah reformasi mereka mulai unjuk gigi

13. Melihat tren ini, SBY justru membiarkan kelompok ini utk bergerak dan mengakomodasi mereka utk memperkuat kekuasannya

14. Akhirnya, kelompok trans nasional tumbuh, bantuan asing dari timur tengah, dana Wahabi mengalir deras bersamaan dg fasilitasi dari SBY

15. Selama 10 tahun cukup untuk mereka membesar dengan dana asing yang tidak ber-seri (sangat banyak)

16. Mari kita lihat satu-persatu para Islam Trans-Nasional yg mulai membuat NU dan Muhammadiyah gigit jari

17. Pertama, Ikhwanul Muslimin atau yang sering dikenal dengan nama Moslem Brotherhood kalau di luar negeri

18. Didirikan di Mesir pada Maret 1928, saat ini mereka menyebar di 70 negara dengan menggunakan methode Halaqah

19. Gerakan Ikwan terbelah mjd dua arus utama: Ikhwan Tarbiyah yg menjadi cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera

20. Serta Ikhwan Jihad yg gunakan kekerasan yg jadi embrio Jamatul Muslimin, Jama’ah Islamiayah dan Jamaah Jihad yg berujung pd Al Qaeda

21. Di Indonesia, Ikhwanul Muslimin dideklarasikan tahun 1994, lebih banyak gerak di kelompok Tarbiyah SMA dan Perguruan Tinggi (LMD/ LDK)

22. Setelah reformasi, mereka berubah bentuk jadi Komite Aksi Muslim Indonesia, lalu berubah jadi Partai keadilan dan selanjutnya jadi PKS

23. Tujuan utama Ikhwan Tarbiyah yaitu membentuk Daulah Islamiyah dengan cara non kekerasan

24. Mereka manfaatkan instrumen demokrasi dg dirikan partai dan merebut kursi di Parlemen untuk wujudkan cita2 Daulah Islamiyah

25. Mereka turut bentuk jaringan Ikhwan Tarbiyah seluruh dunia, yaitu The International Forum for Islamic Parliaments (IFIP)

26. IFIP pernah adakan pertemuan di Indonesia tahun 2007 di Jakarta, bahkan Jakarta ditetapkan sbg Sekretariat IFIP

27. Waktu itu SBY dengan bangga membuka acara IFIP di Jakarta

m.tempo.co/read/news/2007…

28. Sedangkan Ikhwan Jihadi atau Ikhwan sayap radikal muncul di Indonesia setelah dipicu oleh perang Afghanistan

29. Dan gerakan ini menemukan bahan baku pada aktivis Darul Islam Indonesia (DII). Kelompok ini jg dirikan Jammaah islamiyah (JI) pada 1991

30. Tujuan utamanya: Mendirikan Khilafah Islamiyah dengan menggunakan metode kekerasan allaboutwahhabi.blogspot.co.id/2011/09/mengen…

31. Kedua, adalah Hizbut Tahrir yg menolak konsep demokrasi dan menekankan tentang paham kekhalifahan

32. HTI jelas tidak menerima NKRI dan Pancasila. HTI jg tidak mau hormat bendera merah Putih

muslimedianews.com/2014/08/

33. Metode perjuangan HTI adalah kaderisasi, sosialisasi dan merebut kekuasaan.

34. Gerakan HT di Indonesia berawal dari aktivis masjid kampus Mesjid Al-Ghifari, IPB Bogor yg disebarkan melalui halaqah2

35. Kader-kadernya HTI aktif melakukan sosialisasi dan kaderisasi dengan memanfaatkan Masjid2

36. Sejalan dengan gerakan Tarbiyah, mereka juga lakukan kaderisasi ke sekolah dan kampus-kampus, selain mengajak ke pengajian HT Indonesia

37. Karakter dari HTI : angkat isu struktural dan global, bahaya kapitalisme, dominasi USA serta sistem ekonomi dan politik alternatif

38. Jawaban mereka (HTI) hanya satu: ganti NKRI dengan sistem Khalifah. Bagi mereka Khalifah adalah harga mati!!!

39. Ketiga adalah gerakan Salafi Dakwah dan Salafi Sururi yg berkembang dengan bantuan dana pemerintah Arab Saudi

40. Awalnya mereka adalah alumni Lembaga Ilmu pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA). Perkembangan mereka berbasis pesantren

41. Keempat adalah Syiah yg berkembang setelah Revolusi Islam Iran tahun 1979 dan menyebarnyanya alumnus Qum

42. Di Indonesia muncul dua organsiasi Syiah: pertama, Lembaga Komunikasi Ahlul Bait yg merupakan wadah alumni Al Qum

43. Organisasi kedua tergabung dalam IJABI yg lebih berkiblat ke Ayatollah Sayyed Mohammad Hussein Fadlallah

44. Pengikut Syiah keturunan Arab lakukan bertaqiyah (sikap menyembunyikan diri). Jaringan Syiah yg kuat ditemukan di Jatim dan Pekalongan

45. Di era SBY, perkembangan Syiah dianggap ancaman ol kelompok Sunni termasuk Tarbiyah dan HTI krn Iran sangat mengganggu kep. Arab Saudi

46. Inilah yg membuat kelompok Wahabi justru menyerang kelompok Syiah dan Ahmaddiyah

47. Skali lg demi dukungan, menyingkirkan NU dan Muhammadiyah, maka jaringan SBY fasilitasi konflik Sunni-Syiah ini

48. Kelima adalah Jamaah Tablig juga masuk kategori gerakan trans-nasional

49. Jamaah Tablig ini berpusat di perkotaan dan bersifat non-politis. Anggotanya kurang lebih 20.000 orang

50. Dlm 10 tahun di era SBY, gerakan Islam Trans-Nasional banyak menggerogoti basis2 organisasi massa

51. Masjid2 NU dan Muhammadiyah mulai dikuasai oleh Ikhwan dan HTI. Jemaah Tabliq menggerogoti beberapa basis penting NU di perkotaan

52. Sedangkan gerakan Salafi mengambil jemaah @NahdlatulOelama puritan dg pendekatan pesantren.

53. Jd strategi kuasai Mesjid dr kelompok Trans-Nasional relatif berhasil. Dg cara itu mereka menguasai Marbot, takmir sampai pendakwah

54. Aktivitas mesjid digunakan untuk halaqah para Ikhwan dan HTI

55. Selain itu para Ikhwan Tarbiyah (PKS) dan HTI aktif juga bergerak di sekolah dan perguruan tinggi

56. Mereka masuk melalui dua cara: pertama, melakukan kaderisasi yg sangat agresif di forum Kerohanian Islam (Rohis)

57. Kader2 mereka aktif mendekati pelajar dan mahasiswa dengan pendekatan emosional, empati dalam Liqo

58. Dan selanjutnya mengajak bergabung dlm Halaqah. Jaringan kaderisasi seperti bergerak berjenjang dalam model sel-sel kecil

59. Tentu ini mengherankan karena model kerja sel kecil ini awal muasalnya diciptakan oleh komunis internasional

60. Pdhl kita tahu, kelompok Islam Trans-Nasional gaungkan anti-komunis, tapi cara penguatan jaringan ala komunis ternyata mereka pakai juga

61. Dg kaderisasi di perguruan tinggi, gerakan Tarbiyah pelan2 masuk ke sektor negara jadi PNS, anggota TNI, Polri dan profesional

62. Di era SBY mereka juga menikmati fasilitasi beasiswa dan tugas belajar ke luar negeri

63. Di luar negeri mereka aktif membangun jaringan dan semakin terbentuk setelah kembali ke tanah air

64. Mereka kemudian mulai menguasai Mesjid kementerian/BUMN dengan pendakwah dari kader Tarbiyah dan HTI

65. Dakwah lain yg dikembangkan adlh melalui media dan medsos. Kelompok ini aktif mengisi acara dakwah di TV maupun radio @RRI TVRI Nasional

66. Di era SBY mereka diberi ruang gerak karena SBY mengangkat Menteri Kominfo yang kader PKS @tifsembiring

67. Dengan penguasaan kementerian Kominfo oleh Tarbiyah, mereka mengendalikan media resmi seperti TVRI, RRI dan Antara

68. Dan menempatkan kader mereka di posisi eselon 1 sampai 3 untuk jaga kontrol internet dan medsos

69. Mereka juga agresif menyediakan jasa Ustad-Ustad untuk mengisi pengajian-pengajian komunitas Islam

70. TV yg memerlukan penceramah agama juga disediakan oleh mereka secara gratis. Dan juga melakukan dakwah melalui pengajian di radio2

71. Di media sosial mereka juga berjaya. Pendekatan pada generasi muda dilakukan melalui media sosial baik WA Groups, BBM maupun SMS

72. Hal ini membuat metode dakwah dari @NahdlatulOelama dan @muhammadiyah menjadi ketinggalan kereta

73. Bahkan para Islam Trans-Nasional sudah membentuk pasukan dunia maya (cyber army) di medsos

74. yg bukan hy sebarkan dakwah ala Tarbiyah dan HTI tapi jg sebarkan fitnah dg bungkus dalih agama untuk mulai serang kelompok lawan mereka

75. Kelompok Trans nasional terutama Ikhwan dan HTI mulai ubah strategi dg membuat aliansi strategis antar kelompok Islam dg berbagai nama

76. Bisa menggunakan Forum Umat Islam (FUI) ataupun Front-front Aksi yg bersifat taktis seperti GNPF-MUI

77. Dengan cara itu, mereka tidak terkungkung oleh dominasi kepemimpinan @NahdlatulOelama dan @muhammadiyah

78. Upaya menggerogoti kepemimpinan NU dan Muhammadiyah juga dilakukan SBY dengan membentuk Majelis Dzikir Nurussalam

79. Dg bentuk kelompok ini, SBY ingin punya kendali langsung atas massa Islam tanpa harus bernegoisasi dg NU dan Muhammadiyah

80. Cara ini jg berkembang sejalan dg tren maraknya Habib dirikan kelompok Dzikir yg pengikutnya ribuan

81. Kegiatannya sekilas hanya berdizikir, namun dengan acara itu, bisa jadi ajang baru untuk melakukan konsolidasi massa terutama anak2 muda

82. Alasan itu yg melatar belakangi SBY memobilisasi Majelis Dzikir Nurussalam yg dipimpin oleh Utun Tarunadjaja pada thn 2000

83. Yayasan Majelis Dzikir Nurussalam disebut sebagai mesin politik dan mesin uang tim sukses SBY nasional.inilah.com/read/detail/25…

84. Kelompok Trans-Nasional melanjutkan aksinya menggerogoti kepemimpinan NU dan Muhammadiyah

85. Dengan cara merebut kepengurusan organisasi fatwa seperti Majelis Ulama Indonesia

86. Dengan menancapkan pengaruh di MUI maka mereka bisa memberikan legitimasi pada aksi yg dipakai dengan bekal fatwa MUI

87. Mereka memanfaatkan kelengahan NU dan Muhammadiyah pasca berpulangnya KH Sahal Mahfud

88. Dien Syamsudin dan KH Mahruf Amin yg menggantikan Sahal Mahfud justru lebih bersikap oportunis pada kelompok Trans-Nasional

89. Dua orang pengganti Sahal ini dikenal punya nafsu politik yg tinggi dan sptnya rela meninggalkan Muhammadiyah dan NU demi posisi politik

90. Dengan penguasaan MUI ditambah dengan terbentuknya Front aksi, maka kelompok Trans-Nasional berhasil merebut kepemimpinan umat Islam

91. kelompok Trans-Nasional berhasil merebut kepemimpinan umat Islam dari NU dan Muhammadiyah, serta bisa kendalikan agenda politik keumatan

92. Ini yg jelaskan knapa kelompok Trans-Nasional setir ummat utk kep. politik ideologi, yakni terwujudnya Daulah Islamiyah dan Kekhalifahan

93. Berbagai cara mereka gunakan untuk menguji kepemimpian mereka (kelompok islam trans-nasional)

94. Mulai safari Maulid Nabi ke berbagai daerah, salat subuh berjamaah sampai dengan pengumpulan dana untuk bergerak

95. Terakhir ada upaya untuk kumpulkan dana untuk danai kelompok teroris di Suriah

cnnindonesia.com/nasional/20161…

96. Demi persatuan aksi Daulah Islamiyah dan Kekhalifahan, para Islam Trans-Nasional terpaksa mau terima Rizieq sebagai pemimpin gerakan

97. Walaupun kelompok islam trans-nasional ini tahu, bahwa Rizieq FPI dibesarkan oleh elit tentara

98. Tapi mereka tahu jg tahu kelemahan Rizieq yg mudah dibeli oleh elit politik dan punya sejumlah “cacat” yg bs stiap saat utk disingkirkan

99. @syihabrizieq didorong-dorong masuk perangkap makar. Setelah itu gantian kelompok Ikhwan dan HTI yg akan memimpin

100. Kelompok islam trans-nasional sudah siap mengganti Pancasila dan NKRI dengan Negara Khalifah Daulah Islamiyah

101. Sekali lagi, kepemimpinan NU dan @muhammadiyah semakin jauh disisihkan secara sistematis

102. Entah apakah NU dan Muhammadiyah merasa “tertampar” dengan berbagai aksi Islam Trans-Nasional belakangan

103. Atau mungkin NU dan Muhammadiyah msh blm sadari ini? Mereka masih mrasa posisinya aman walau nyatanya sdh berdiri di atas batang lidi?

104. Ketika kepemimpinan NU dan Muhammadiyah jatuh, maka jatuh pula NKRI dan sangat mudah digantikan dg Negara Khilafah Daulah Islamiyah

105. Semoga kita Indonesia masih bisa berharap munculnya kembali kepemimpinan ummat Islam di tangan Nu dan Muhammadiyah demi tegaknya NKRI

Matur nuwun sederek sedoyo masyarakat. Jangan pernah lelah mencintai keragaman Indonesia dalam balutan NKRI.

Demikian kultweet yang diberi judul "Upaya Terselubung Islam "Anyaran" Dirikan Khalifah Daulah Islamiyah". Kalau Anda sedang berada di kubu minhum yang suka mencaci maki ulama, suka menggerus NU atau Muhammdiyah, berarti Anda sedang mendukung NKRI bubar jalan sendiri. Terserah Anda jika Indonesia ingin seperti Suriah. Salam waras! [Duta Islam Nusantara]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/12/busuknya-islam-transnasional-yang-mulai-potong-kaki-nu-dan-md.html

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Duta Islam Nusantara sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Duta Islam Nusantara. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Duta Islam Nusantara dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock