Tampilkan postingan dengan label Doa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Doa. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 Oktober 2015

PMII Serahkan Bantuan kepada Korban Banjir di Sukoharjo

Sukoharjo, Duta Islam Nusantara. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sukoharjo, Kamis (1/12), memberikan bantuan untuk korban banjir di Desa Pranan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Penyerahan bantuan tersebut langsung dilakukan secara simbolis oleh Ketua PC PMII Sukoharjo bersama Ketua Komisariat Raden Mas Said.

PMII Serahkan Bantuan kepada Korban Banjir di Sukoharjo (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Serahkan Bantuan kepada Korban Banjir di Sukoharjo (Sumber Gambar : Nu Online)


PMII Serahkan Bantuan kepada Korban Banjir di Sukoharjo

Ketua PMII Cabang Sukoharjo, Hilmy Zulfikar, mengatakan pemberian bantuan ini selain untuk meringankan beban mereka juga suatu bentuk kepedulian. "Tak ada upaya yang bisa kami lakukan selain ini. tapi mudah-mudahan bermanfaat," ujar Helmy kepada Duta Islam Nusantara.

Bantuan yang diberikan kepada masyarakat ini merupakan partisipasi dan bantuan dari masyarakat pengguna jalan raya di jalan utama Solo-Semarang, tepatnya di perempatan Kartasura. Kita adakan aksi sosial untuk penggalangan dana bagi para korban banjir, kata Hilmy.

Duta Islam Nusantara

Hilmy menambahkan, sebelum melakukan penggalangan dana, mereka terlebih dahulu dengan para pengurus Ansor dan Banser stempat.

Duta Islam Nusantara

"Kami harap masyarakat tak melihat jumlah bantuan yang kami berikan, tapi ketulusan dan kepedulian kami," katanya.

Adapun dana yang terkumpul kemudian dibelikan sembako untuk diserahkan kepada korban banjir. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/73492/pmii-serahkan-bantuan-kepada-korban-banjir-di-sukoharjo

Jumat, 17 Januari 2014

Fatayat dan Mendes Dorong Perempuan Bangun Desa

Cirebon, Duta Islam Nusantara. Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Cirebon menggelar Harlah ke-55 serta mengukuhkan Pimpinan Anak Cabang (PAC) tingkat Kecamatan se-Kabupoaten Cirebon pada Ahad, (26/4) di Halaman NU Center Sumber, Cirebon.

Acara tersebut sangat meriah dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, H Marwan Jafar, Bupati Cirebon, H Sunjaya Purwadisastra, Ketua Umum PP Fatayat NU, Hj Ida Fauziah, dan Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon, KH, Usamah Manshur, serta para tokoh NU Cirebon.

Fatayat dan Mendes Dorong Perempuan Bangun Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat dan Mendes Dorong Perempuan Bangun Desa (Sumber Gambar : Nu Online)


Fatayat dan Mendes Dorong Perempuan Bangun Desa

Pada kesempatan tersebut, Marwan Jafar menjelaskan, sebagai Banom NU, Fatayat bisa memanfaatkan forum pengajian ibu-ibu yang selama ini sudah berjalan secara rutin untuk melakukan pemberdayaan membangun desa.

"Perkumpulan ibu-ibu Fatayat yang sudah berjalan rutin, bisa dimanfaatkan untuk menyosialisasikan berbagai program dan mengambil peran dalam pembangunan desa," katanya.

Duta Islam Nusantara

Dalam kesempatan tersebut, Marwan juga melakukan penandatanganan MoU dengan Fatayat NU untuk mengukuhkan peran perempuan dalam pembangunan desa.

Kementerian Desa ingin melakukan sinergi dengan kelompok perempuan dalam hal pembangunan dan pemberdayaan perempuan masyarakat desa, pembangunan kawasan ekonomi perempuan pedesaan, pemberdayaan dan pembangunan pendidikan dan kesehatan perempuan di daerah transmigrasi dan daerah tertinggal, ungkapnya.

Duta Islam Nusantara

Sementara itu, Ketua PP Fatayat NU, Hj Ida Fauziah mengatakan, Fatayat NU dengan usia 65 tahun harus memberikan pendampingan terhadap masyarakat agar terlepas dari jerat kemiskinan dan kebodohan.

Semoga dengan dilantiknya PAC Fatayat NU se-Kabupaten Cirebon bisa memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya bagi pemberdayaan perempuan di desa-desa, pungkas Ida. (Ayub Ansori/Fathoni)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/59130/fatayat-dan-mendes-dorong-perempuan-bangun-desa

Minggu, 21 Juli 2013

PBNU Terima Kunjungan Delegasi Vatikan

Jakarta, Duta Islam Nusantara. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Selasa (1/2) pagi menerima utusan khusus Vatikan (Presiden Dewan Kepausan "Cor Unum") dalam rangka membahas kerja sama untuk membantu korban gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera Utara serta menyampaikan ungkapan belasungkawa dari Paus Yohanes Paulus II atas musibah tersebut.

Rombongan yang dipimpin ketua Konferensi Wali Gereja (KWI) Kardinal Yulius Darmaatmadja ini datang ke kantor PBNU, Jl. Kramat Raya, Jakarta, sekitar pukul 09.30 WIB, langsung di terima jajaran pengurus harian PBNU, KH Hasyim Muzadi, Sekjen Endang Turmudzi, Wasekjen Anas Thahir dan langsung melakukan pertemuan tertutup di lantai III kantor PBNU.

Menurut Romo Padmo, sekretaris Keuskupan Jakarta, rombongan terdiri dari Uskup Agung Malcolm Ranjikh, dan Sekretaris Uskup Yan Pietro yang mewakili Uskup Agung Paul Cordez, utusan khusus Vatikan yang tidak bisa datang karena sakit demam dan pihak dokter menyarankan untuk istirahat. "Namun sebelumnya Uskup Agung Cordez sempat ikut rombongan datang ke Aceh dan mengungjungi para pengungsi selama sehari semalam," kata Romo Padmo.

Dalam keterangan kepada Wartawan, KH Hasyim Muzadi mengatakan PBNU menyambut baik kedatangan utusan khusus dari vatikan ini selain untuk membantu penderitaan sesama umat manusia di Aceh yang tertimpa musibah juga sebagai bagian dari kerjasama lintas agama yang juga pernah di lakukan.

PBNU Terima Kunjungan Delegasi Vatikan (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Terima Kunjungan Delegasi Vatikan (Sumber Gambar : Nu Online)


PBNU Terima Kunjungan Delegasi Vatikan

"Keterlibatan Vatikan hanya semata-mata bantuan kemanusiaan, sehingga isu kristenisasi mohon dibedakan dengan dimensi kemanusiaan. Gerakan kristen berbeda dengan umat kristen yang ingin berperan," kata Hasyim Muzadi.

Menurut Hasyim, adanya gerakan kristenisasi harus sama-sama ditolak. Kerjasama antar umat beragama pernah dilakukan tahun sebelumnya ketika Amerika Serikat menyerang Irak dimana seluruh organisasi massa islam di Indonesia dan dunia datang ke Vatikan minta agar Paus Yohanes Paulus II menahan Amerika Serikat tidak menyerang Irak. "Dan beliau bahkan sangat keras menentang tindakan Amerika itu," kata Hasyim.

Duta Islam Nusantara

Menurut Monsinyur Yanpietro, Sekretaris Uskup Agung, rombongan mereka datang untuk melihat dan merencanakan bentuk bantuan yang akan diberikan kepada Aceh. Menurutnya, rombongan mereka sudah datang ke Aceh sehari sebelumnya, mengunjungi pengungsi selama sehari semalam. Kemudian mereka datang ke Kantor PBNU pada hari ini dan akan dilanjutkan ke Istana Presiden.

Dalam kesempatan itu Romo Kardinal, mengatakan kunjungan Presiden Dewan Kepausan "Cor Unum" Vatikan Roma ini, bapak suci di roma mengatakan bahwa penderitaan bangsa indonesia cukup besar akibat Tsunami yang melanda Sumatera Utara sampai dengan Nias. "Penderitaan begitu besar sampai utusannya yang biasa yaitu bapak duta besar Vatikan yang ada di Indonesia dianggap kurang cukup meskipun sudah banyak pesan macam-macam karena kurang cukup maka Paus Paulus II masih merasa perlu mengirimkan utusannya secara pribadi," kata Romo Kardinal.

Duta Islam Nusantara

Misi Kunjungan ini, ditegaskan Sekretaris Uskup Yan Pietro yang mewakili Uskup Agung Paul Cordez adalah dalam rangka ikut berduka dan mendoakan kepada para korban dan sanak serta keluarga yang terkena bencana supaya diberikan ketabahan. Paus juga, lanjut Yan dalam pesannya menganjurkan kepada umat Katolik dan umat beragama lainnya untuk membantu dan bekerjasama untuk mengatasi "musibah kemanusiaan" ini dan paus juga mensyukuri semua negara dan umat manusia tergerak membantu sesama menolong tanpa pamrih dan tanpa pretensi. "Paus juga sangat bergembira soal kemanusiaan ternyata menyatukan kita semua sebagai manusia dan semoga kita bisa bekerjasama selanjutnya," tegas Yan Pietro menirukan pesan Paus Paulus II.

Ditambahkan Romo Darmaatmadja, apa yang telah dilakukan oleh Vatikan semata-mata memberikan bantuan terhadap korban bencana tsunami di Aceh atas nama kemanusiaan. Oleh karena itu, seluruh bantuan tidak memiliki embel-embel apapun. "Untuk itu Dewan Kepausan "Cor Unum" yang merupakan koordinator lembaga sosial kemanusiaan di bawah Keuskupan Vatikan Roma yang membawahi 30 caritas di seluruh dunia untuk membantu secara kemanusiaan di Sumatera dan Aceh. Dan ke 30 Caritas tersebut sudah bergerak mambantu dan terjun langsung membantu baik dalam bentuk bantuan makanan, pakaian, obat-obatan dan juga sukarelawan," tambahnya.

Untuk di Indonesia dia mencontohkan, keuskupan Medan, Sumetera Utara telah membentuk kelompok kerja untuk membantu Aceh. Mereka menggunakan nama kelompok bantuan kemanusiaan, tegas dia. Dia mengaku, beberapa hari lalu KWI, PGI, NU dan Muhammadiyah telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) untuk membantu korban Aceh. Pokja ini, kata dia, telah melakuka

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/2684/pbnu-terima-kunjungan-delegasi-vatikan

Duta Islam Nusantara

Senin, 06 Mei 2013

Cara Sholat Dhuha, Lengkap Dengan Niat dan Doanya

Duta Islam Nusantara - Tata cara Sholat Dhuha hampir sama dengan sholat sunat lainnya. Syarat dan rukunnya pun sama. Harus bersih dari hadats kecil dengan melakukan wudlu. Yang menjadi perbedaan adalah batas waktu Sholat Dhuha, bacaan niat Sholat Dhuha, surat yang dibaca ketika berdiri dan bacaan doanya. Kita bahas satu-satu yah.

Niat Sholat Dhuha Niat dilakukan di dalam hati. Namun untuk memudahkan kita menata niat Sholat Duha itu, disunatkan untuk melafalkannya secara lisan. Ini artinya, ketika mengucapkan niat tersebut, harus terdengar oleh telinga kita, tidak harus dilisankan keras-keras hingga terdengar orang lain di samping atau di luar ruangan. Itu terlalu pamer, bukan syiar namanya.

Cara Sholat Dhuha, Lengkap Dengan Niat dan Doanya - Duta Islam Nusantara
Cara Sholat Dhuha, Lengkap Dengan Niat dan Doanya - Duta Islam Nusantara


Cara Sholat Dhuha, Lengkap Dengan Niat dan Doanya

Berikut ini adalah niat Sholat Duha, sebagaimana kami kutip dari kitab-kitab salaf.

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Cara pengucapan: usholli sunnatad dhuhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.

Duta Islam Nusantara

Artinya: "Aku niat melakukan shalat sunat dhuha dua rakaat, menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala."

Duta Islam Nusantara

Jika masih belum bisa, silakan download atau dengarkan pengucapan Sholat Dhuha di Souncloud Duta Islam. Klik di bawah ini!

Kalau ingin mengerjakan Sholat Dhuha lebih dari dua rakaat, maka, niat yang Anda lafalkan tetap sama seperti di atas. Mengapa, karena dalam Sholat Dhuha, Anda harus harus menutup dengan salam setiap dua rakaat selesai dikerjakan. Mau target 12 rakaat pun, tiap 2 rakaat, Anda harus salam, lalu mulai niat kembali seperti dilafalkan di atas.

Membaca Surat Pendek Khusus Sholat Dhuha Setelah niat Allahu Akbar (tangan diangkat ke atas seperti sholat fardhu), selanjutnya Anda membaca doa iftitah, al-Fatihah dan juga surat-surat pendek. Pada Sholat Dhuha, surat-surat pendek yang dibaca ada kekhususan tersendiri. Sebaiknya mengikuti yang sudah ada keterangan dari ulama salaf.

Menurut pendapat Imam Jalaluddin As Suyuthi dalam Hawsyil Khothiib, surat pendek yang dibaca setelah membaca surat al-Fatihah dalam Sholat Dhuha adalah surat Asy Syamsi pada rakaat pertama dan surat Ad-Dhuha pada rakaat kedua.

Jika tidak hafal, Anda bisa membaca surat pendek khusus Sholat Dhuha lainnya, yakni Al Kafirun (pada rakaat pertama) dan surat al-Ikhlash (rakaat kedua). Ini mengikuti pendapat Ibnu Hajar dan Imam Ramli.

Jika Anda mengerjakan lebih dari dua rakaat, maka, para ulama menganjurkan untuk membaca surat Asy Syams dan Ad-Dhuha pada dua rakaat pertama, kemudian membaca al-Kafirun dan al-Ikhlash pada rakaat ke-3 dan ke-4 dan seterusnya hingga maksimal 12 rakaat.

Setelah Membaca Surat Pendek Khusus Sholat Dhuha Selanjutnya, lakukan gerakan Sholat Dhuha sebagaimana sholat fardhu (bukan sholat idul fitri dan sholat mayit lo yah...heheh) seperti ruku, i'tidal, sujud, duduk antara dua sujud dan seterusnya sampai membaca tasyahud dan salam.

Doa Setelah Sholat Dhuha Setelah selesai Sholat Dhuha, bacalah doa yang khusus untuk Sholat Dhuha. Hafalkan doanya, resapi maknanya, angan-angan artinya. Insyaallah itu bagian dari cara berdoa untuk melapangkan rizki.

Dalam doa Sholat Dhuha di bawah ini, ada adab yang mengajarkan kepada kita untuk bertawassul dengan Hakikat Waktu Dhuha Allah (bi haqqi dhuhaika), yang diriwayakan dari hadits shahih. Jadi, ketika berdoa usai Sholat Dhuha, artinya Anda sedang melakukan perintah Nabi untuk bertawassul kepada Allah melalui wasilah waktu Dhuha.

Bacalah Doa Sholat Dhuha di bawah ini.

اَللّهُمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَائُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ اَتِنِى مَااَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

ALLAAHUMMA INNADH DHUHAA A DHUHAAUKA, WAL BAHAA A BAHAA UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL 'ISHMATA 'ISHMATUKA. ALLAAHUMA INKAANA RIZQII FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASSARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IIDAN FA QARRIBHU, BIHAQQI DUHAA-IKA WA BAHAA-IKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINII MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHOOLIHIIN.

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi, maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.”

Jika Anda masih kurang lancar membaca doa Sholat Dhuha di atas, silakan dengarkan pengucapan doa Sholat Dhuha di atas dengan klik audio di Souncloud Duta Islam.

Demikian Cara Sholat Dhuha yang disajikan oleh Redaksi Duta Islam untuk memenuhi beberapa permintaan pembaca tentang tata cara sholat dan bentuk ibadah lainnya. Semoga ini bagian dari amal jariyah kami yang dirodloi Allah. Amin [Duta Islam Nusantara]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/09/cara-sholat-dhuha-lengkap-dengan-niat-dan-doanya-bisa-download.html

Rabu, 16 Maret 2011

Ustadz YM Kagum Lihat Kebersihan Pesantren Tebuireng

Jombang, Duta Islam Nusantara. Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Rabu (17/12), Ustadz yusuf Mansur mengapresiasi kebersihan pondok yang didirikan oleh Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama ini.

Menurut dai kondang tersebut, dirinya kaget melihat kebersihan lingkungan pondok yang dihuni ribuan santri dari berbagai daerah di Indonesia itu. Saya mengapresiasi pesantren ini, pesantren yang lekat sekali dengan ke-NU-an, pesantren salafiyah yang notabene sudah mengakar ribuan tahun silam, kata Ustadz Yusuf Mansur.

Ustadz YM Kagum Lihat Kebersihan Pesantren Tebuireng (Sumber Gambar : Nu Online)
Ustadz YM Kagum Lihat Kebersihan Pesantren Tebuireng (Sumber Gambar : Nu Online)


Ustadz YM Kagum Lihat Kebersihan Pesantren Tebuireng

Dan kita sama-sama tahu konsentrasi pesantren di kebersihan, termasuk pesantren saya, agak kurang. Tapi saya kaget sekali, ketika masuk kawasan Tebuireng, bersihnya luar biasa walaupun jumlah santrinya banyak sekali, tambah penceramah kelahiran Jakarta itu.

Duta Islam Nusantara

Selama di Pondok Pesantren Tebuireng, ia langsung disambut baik oleh ribuan santri dan keluarga besar pondok. Walaupun tujuan utamanya berziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tapi ia juga bersedia menjadi imam shalat dzuhur berjamaah bersama para santri di masjid pondok.

Usai menjadi imam shalat, ustadz pengasuh Pesantren Darul Quran itu juga memberikan ceramah agama sekitar 20 menit di depan jamaah shalat waktu itu. Setelah itu, barulah ia menuju kompleks pemakaman pondok yang di situ terdapat makam Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim, KH Yusuf Hasyim, KH Abdurrahman Wahid dan beberapa pendiri pondok tersebut.

Selesai tabur bunga dan berdoa di pemakaman, bersama ribuan santri pengasuh pengajian Wisata Hati itu mengelilingi kompleks Pondok Pesantren Tebuireng. Dari sinilah ia mengetahui secara jelas bahwa pesantren Tebuireng kebersihannya di luar kebiasaan pondok lainnya. (Romza/Mahbib)

Duta Islam Nusantara

Dari (Pesantren) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/56420/ustadz-ym-kagum-lihat-kebersihan-pesantren-tebuireng

Duta Islam Nusantara

Sabtu, 23 Oktober 2010

Jangan Salah, Banser Itu Pesantren

Jakarta, Duta Islam Nusantara.

Kepala Satuan Koordinasi Barisan Ansor Serbaguna (Kasatkornas Banser) H Alfa Isnaeni, di Jakarta, Selasa (28/11) menegaskan, Banser merupakan pesantren sehingga tidak layak bagi kader berpikiran sempit tentang organisasi itu.

Jangan Salah, Banser Itu Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Jangan Salah, Banser Itu Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)


Jangan Salah, Banser Itu Pesantren

"Kalau kiai mengantar ilmu pada santri, mengelola pesantren. Maka yakinkan juga bahwa Banser adalah pesantren kedisplinan diri, pesantren bela negara, pesantren penjaga Pancasila, pesantren untuk mendulang dan menebar amaliah Nahdlatul Ulama dalam kerangka Aswaja," kata dia.

Ia menambahkan, Banser ialah kader inti Gerakan Pemuda Ansor. Tentu dalam harakah atau gerakan menjadi berbeda dengan kader yang tidak inti.

Duta Islam Nusantara

"Sungguh sangat beruntung bagi Banser disebut sebagai sebagai kader inti. Jadi sesuaikan perilaku di lapangan. Kalau remeh-temeh, tingkat pengabdian rendah, apa pantas disebut kader inti?" kata dia lagi di Markas Komando Satkornas Banser.

Kader inti jika dikirim komandannya, baik pimpinan Ansor atau komandan Banser atas persetujuan Ansor untuk menjadi instruktur, menurut dia, tidak boleh menolak.

Duta Islam Nusantara

"Seperti itu konsekuensi menjadi kader penggerak, tidak boleh diam, harus jadi penggerak, disiplin dan bertanggungjawab. Banser ialah pengembang program-program sosial Ansor. Apa yang Ansor perintahkan, laksanakan. Apa yang Ansor putuskan, Banser harus melaksanakan dan mengawal, bukan sebaliknya," kata dia mengingatkan.

Kasatkornas Banser itu menambahkan, menjadi Banser harus berusaha memantaskan, mematutkan diri dengan apa yang dilakukan kiai-kiai Nahdlatul Ulama.

"Baru setelah kita memantapkan niatan itu, terus dan teruslah beribadah kepada Allah," demikian Alfa Isnaeni. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/73335/banser-itu-pesantren

Duta Islam Nusantara

Sabtu, 10 Juli 2010

Doa Malam Nishfu Syaban dari Sayyid Muhammad bin Alwy al-Maliky

Duta Islam Nusantara - Doa malam nisfu Sya'ban yang disebutkan dalam Kitab Madza fi Sya'ban karya Sayyid Muhammad bin Alawy al-Maliky:

Doa Malam Nishfu Syaban dari Sayyid Muhammad bin Alwy al-Maliky
Doa Malam Nishfu Syaban dari Sayyid Muhammad bin Alwy al-Maliky


Doa Mashur dan Mujarab

بِسْمِ الله ِالرَحْمٰنِ الرَّحِيمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَـحْبِهِ وَسَـلَّمَ. اَللهم يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطُّولِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إله إِلَّا أَنْتَ ظَهْرُ اللَّاجِئِينَ، وَجَارُ الْمُسْتَجِيرِينَ، وَمَأْمَنُ الْخَائِفِينَ. اَللهم إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ (فِي أُمِّ الْكِتَابِ) شَـقِـيًا أَوْ مَحْـرُومًـا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقْتَرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ، فَامْحُ اللهم بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَإِقْتَارَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنَـزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: (يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ). إِلٰهِي بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمَ الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشَفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ ، وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . اِنْتَهَى

Doa Riwayat Ulama Salaf

اَللهم إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي. اَللهمّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَالْمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ

Doa Nabi Adam As:

اَللهم إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّي وَعَلَانِيَتِي فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِي، وَتَعْلَمُ حَاجَتِي فَأَعْطِنِي سُؤْلِي، وَتَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي. اَللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِي، وَيَقِينًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيبُنِي إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي، وَرَضِّنِي بِقَضَائِكَ. فَأَوْحَى اللهُ إِلَيْهِ: يَا آدَمُ، إِنَّكَ دَعَوْتَنِي بِدُعَاءٍ فَاسْتَجَبْتُ لَكَ فِيهِ، وَلَنْ يَدْعُوَنِي بِهِ أَحَدٌ مِنْ ذُرِّيَّتِكَ إِلَّا اسْتَجَبْتُ لَهُ وَغَفَرْتُ لَهُ ذَنْبَهُ وَفَرَجْتُ هَمَّهُ وَغَمَّهُ وَاتَّجَرْتُ لَهُ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تَاجِرٍ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا رَاغِمَةً وَإِنْ كَانَ لَا يُرِيدُهَا. اِنْتَهَى

Doa Syaikh Abdul Qadir al-Jilani:

اَللهم إِذْ أَطْلَعْتَ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ عَلَى خَلْقِكَ، فَعُدْ عَلَيْنَا بِمَنِّكَ وَعِتْقِكَ، وَقَدِّرْ لَنَا مِنْ فَضْلِكَ وَاسِعَ رِزْقِكَ، وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يَقُومُ لَكَ فِيهَا بِبَعْضِ حَقِّكَ. اَللهم مَنْ قَضَيْتَ فِيهَا بِوَفَاتِهِ فَاقْضِ مَعَ ذٰلِكَ لَهُ رَحْمَتَكَ، وَمَنْ قَدَّرْتَ طُولَ حَيَاتِهِ فَاجْعَلْ لَهُ مَعَ ذٰلِكَ نِعْمَتَكَ، وَبَلِّغْنَا مَا تَبْلُغُ الْآمَلُ إِلَيْهِ، يَا خَيْرَ مَنْ وَقَفَتِ الْأَقْدَامُ بَيْنَ يَدَيْهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

Doa al-Imam al-Habib Hasan bin Abdullah bin ‘Alawi al-Hadad a. Doa Sederhana

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ. يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطُّولِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِينَ، وجَارَ الْمُسْتَجِيرِينَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ. اَللهم إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَتَقْتِيرَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ سعيدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ. فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنَزَّلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: (يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ). إِلٰهِي بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَّرمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، اِكْشِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ، وَاغْفِرْ لِي مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ. اَللهم اجْعَلْنِي مِنْ أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيبًا فِي كُلِّ شَـيْءِ قَسَمْتَهُ فِي هٰذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ نُورٍ تَهْدِي بِهِ، أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا، أُوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهَ، أَوْ فَضْلٍ تَقْسِمُهُ عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِينَ، يَا اللهُ لاَ إِلهَ إلآ أنت . اَللهم هَبْ لِي قَلْبًا نَقِيًّا مِنَ الشِّرْكِ بَرِيًّا وَلَا شَقِيًّا، وَقَلْبًا سَلِيمًا خَاشِعًا ضَارِعًا. اَللهم امْلَأْ قَلْبِي بِنُورِكَ وَأَنْوَارِ مُشَاهَدَتِكَ، وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ وَمَحَبَّتِكَ، وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِلْمِكَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

b. Doa Sempurna

إِلٰهِي تَعَرَّضَ لَكَ فِي هٰذِهِ اللَّيْلَةِ الْمُتَعَرِّضُونَ، وَقَصَدَكَ وَأَمَلَ مَعْرُوفَكَ وَفَضْلَكَ الطَّالِبُونَ، وَرَغِبَ إِلَى جُودِكَ وَكَرَمِكَ الرَّاغِبُونَ، وَلَكَ فِي هٰذِهِ اللَّيْلَةِ نَفْحَاتٌ وَعَطَايَا وَجَوَائِزُ وَمَوَاهِبُ وَهِبَاتٌ تَمُنُّ بِهَا عَلَى مَنْ تَشَاءُ مِنْ عِبَادِكَ، وَتَخُصُّ بِهَا مَنْ أَحْبَبْتَهُ مِنْ خَلْقِكَ، وَتَمْنَعُ وَتَحْرُمُ مَنْ لَمْ تَسْبِقْ لَهُ الْعِنَايَةُ مِنْكَ، فَأَسْأَلُكَ يَا اللهُ بِأَحَبِّ الْأَسْمَاءِ إِلَيْكَ وَأَكْرَمِ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْكَ، أَنْ تَجْعَلَنِي مِمَّنْ سَبَقَتْ لَهُ مِنْكَ الْعِنَايَةُ، وَاجْعَلْنِي مِنْ أَوْفَرِ عِبَادَكَ وَأَجْزَلِ خَلْقِكَ حَظًّا وَنَصِيبًا وَقِسْمًا وَهِبَةً وَعَطِيَةً فِي كُلِّ خَيْرٍ تَقْسَمُهُ فِي هٰذِهِ اللَّيْلَةِ أَوْ فِيمَا بَعْدَهَا مِنْ نُورٍ تَهْدِي بِهِ، أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا، أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ، أَوْ ضَرٍّ تَكْشِفُهُ، أَوْ ذَنْبٍ تَغْفِرُهُ، أَوْ شِدَّةٍ تَدْفَعُهَا، أَوْ فِتْنَةٍ تَصْرِفُهَا، أَوْ بَلَاءٍ تَرْفَعُهُ، أَوْ مُعَافَاةٍ تَمُنُّ بِهَا، أَوْ عَدُوٍّ تَكْفِيهِ، فَاكْفِنِي كُلَّ شَرٍّ، وَوَفِّقْنِيَ اللهم لِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ، وَارْزُقْنِي الْعَافِيَةَ وَالْبَرَكَةَ وَالسَّعَةَ فِي الْأَرْزَاقِ، وَسَلِّمْنِي مِنَ الرِّجْزِ وَالشِّرْكِ وَالنِّفَاقِ . اَللهم إِنَّ لَكَ نَسَمَاتِ لُطْفٍ إِذَا هَبَّتْ عَلَى مَرِيضِ غَفْلَةٍ شَفَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ نَفْحَاتِ عَطْفٍ إِذَا تَوَجَّهَتْ إِلَى أَسِيرِ هَوَى أَطْلَقَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ عِنَايَاتٍ إِذَا لَاحَظَتْ غَرِيقًا فِي بَحْرِ ضَلَالَةٍ أَنْقَذَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ سَعَادَاتٍ إِذَا أَخَذَتْ بِيَدِ شَقِيٍّ أَسْعَدَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ لَطَائِفَ كَرَمٍ إِذَا ضَاقَتِ الْحِيلَةُ لِمُذْنِبٍ وَسَعَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ فَضَائِلَ وَنِعَمًا إِذَا تَحَوَّلَتْ إِلَى فَاسِدٍ أَصْلَحَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ نَظَرَاتِ رَحْمَةٍ إِذَا نَظَرْتَ بِهَا إِلَى غَافِلٍ أَيْقَظْتَهُ، فَهَبْ لِيَ اللهم مِنْ لُطْفِكَ الْخَفِيّ نَسَمَةً تَشْفِي مَرَضَ غَفْلَتِي، وَانْفَحْنِي مِنْ عَطْفِكَ الْوَفِيّ نَفْحَةً طَيِّبَةً تُطْلِقُ بِهَا أَسْرِي مِنْ وَثَاقِ شَهْوَتِي، وَالْحِظْنِي وَاحْفِظْنِي بِعَيْنِ عِنَايَتِكَ مُلَاحَظَةً تُنْقِذُنِي بِهَا وَتُنْجِينِي بِهَا مِنْ بَحْرِ الضَّلَالَةِ، وَآتِنِي مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ تُبْدِلُنِي بِهَا سَعَادَةً مِنْ شَقَاوَةٍ، وَاسْمَعْ دُعَائِي، وَعَجِّلْ إِجَابَتِي، وَاقْضِ حَاجَتِي وَعَافِنِي، وَهَبْ لِي مِنْ كَرَمِكَ وَجُودِكَ الْوَاسِعِ مَاتَرْزُقَنِي بِهِ الْإِنَابَةَ إِلَيْكَ مَعَ صِدْقِ اللَّجَاءِ وَقَبُولِ الدُّعَاءِ، وَأَهِّلْنِي لِقَرْعِ بَابِكَ لِلدُّعَاءِ يَاجَوَّادُ حَتَّى يَتَّصِلَ قَلْبِي بِمَا عِنْدَكَ، وَتُبَلِّغَنِي بِهَا إِلَى قَصْدِكَ. يَاخَيْرَ مَقْصُودٍ وَأَكْرَمَ مَعْبُودٍ، أَبْتَهِلُ وَأَتَضَرَّعُ إِلَيْكَ فِي طَلَبِ مَعُونَتِكَ وَأَتَّخِذُكَ يَا إِلٰهِي مَفْزَعًا وَمَلْجَأً، أَرْفَعُ إِلَيْكَ حَاجَتِي وَمَطَالِبِي وَشَكَوَايَ، وَأُبْدِي إِلَيْكَ ضَرِّي، وَأَفُوِّضُ إِلَيْكَ أَمْرِي وَمُنَاجَاتَي، وَأَعْتَمِدُ عَلَيْكَ فِي جَمِيعِ أُمُورِي وَحَالَاتِي . اَللهم إِنَ هٰذِهِ اللَّيْلَةَ خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ فَلَا تُبْلِنِي فِيهَا وَلَا بَعْدَهَا بِسُوءٍ وَلَا مَكْرُوهٍ، وَلَا تَقْدِرْ عَلَيَّ فِيهَا مَعْصِيَةً وَلَا زَلَّةً تُثْبِتُ عَلَيَّ فِيهَا ذَنْبًا، وَلَا تُبْلِنِي فِيهَا إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ، وَلَا تُزَيِّنْ لِي جَرَاءَةً عَلَى مَحَارِمِكَ، وَلَا تَرْكًا لِطَاعَتِكَ، وَلَا اسْتِخْفَافًا بِحَقِّكَ وَلَا شَكًّا فِي رِزْقِكْ، فَأَسْأَلُكَ اللهم نَظْرَةً مِنْ نَظْرَاتِكَ وَرَحْمَةً مِنْ رَحْمَاتِكَ وَعَطِيَّةً مِنْ عَطَيَاتِكَ اللَّطِيفَةِ، وَارْزُقْنِي مِنْ فَضْلِكَ، وَاكْفِنِي شَرَّ خَلْقِكَ وَاحْفِظْ عَلَيَّ دِينُ الْإِسْلَامِ، وَانْظُرْ إِلَيْنَا بِعَيْنِكَ الَّتِي لَا تَنَامُ، وَآتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. -ثَلَاثا-.

إِلٰهِي بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الشَّهْرِ الْأَكْرَمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمْ، اِكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمْ، وَاغْفِرْ لَنَا مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ. -ثَلَاثًا-.

اَللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ مَا تَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ. اَللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ.

اَللهم إِنَّ الْعِلْمَ عِنْدَكَ وَهُوَ عَنَّا مَحْجُوبٌ، وَلَا نَعْلَمُ أَمْرًا نَخْتَارَهُ لِأَنْفُسِنَا، وَقَدْ فَوَّضْنَا إِلَيْكَ أُمُورَنَا، وَرَفَعْنَا إِلَيْكَ حَاجَاتِنَا، وَرَجَوْنَاكَ لِفَاقَاتِنَا وَفَقْرِنَا، فَأَرْشِدْنَا يَا اللهُ، وَثَبِّتْنَا وَوَفِّقْنَا إِلَى أَحَبِّ الْأُمُورِ إِلَيْكَ، وَأَحْمَدُهَا لَدَيْكَ، فَإِنَّكَ تَحْكُمُ بِمَا تَشَاءُ وَتَفْعَلُ مَا تُرِيدُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٍ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. ------------------------

اِنْتَهَى دُعَاءُ شَعْبَانَ

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/05/doa-malam-nishfu-syaban-dari-sayyid-muhammad-bin-alwy-al-maliky.html

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Duta Islam Nusantara sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Duta Islam Nusantara. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Duta Islam Nusantara dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock