Tampilkan postingan dengan label NetizenNu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NetizenNu. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 April 2017

Pengurus KMNU UPI Resmi Dilantik

Bandung, Duta Islam Nusantara. Pengurus Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Universitas Pendidikan Indonesia atau KMNU UPI periode 2013/2014 resmi dilantik oleh pembina KMNU UPI Achmad Samsudin di Masjid Al-Furqan UPI.

Para pengurus yang dilantik, Selasa (4/4) kemarin merupakan hasil oprec recruitment calon pengurus KMNU UPI 15-23 Maret 2013 dan menindaklanjuti Musyawarah Anggota ke-4 di Madrasah Diniyyah Al Falah, Panorama, Bandung pada Sabtu-Ahad (9-10/3) lalu.

Pengurus KMNU UPI Resmi Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengurus KMNU UPI Resmi Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)


Pengurus KMNU UPI Resmi Dilantik

Ketua Umum KMNU UPI Rifa Anggyana mengharapkan pengurus KMNU UPI yang baru bisa lebih baik dan dapat menyusun program kerja sesuai dengan prioritas dan kebutuhan organisasi, juga semua pengurus menandatangi pakta integritas kepengurusan KMNU UPI periode 2013/2014 dengan tujuan untuk menjaga komitmen dan loyalitas terhadap KMNU UPI.

Dalam sambutanya, pembina KMNU UPI Achmad Samsudin berharap pengurus baru akan memicu semangat baru bagi pengurus KMNU UPI.

Duta Islam Nusantara

Turut hadir dalam pelantikan, pembina KMNU UPI Azzi Hasan, Asep Jamaludin, Ketua Pengawas KMNU UPI Topikin Abdullah, Ketua Umum KMNU UPI periode 2012/2013 Faisal Ramdan dan warga KMNU UPI.

Duta Islam Nusantara

Para pengurus baru dalam kesempatan itu juga menandatangani Pakta Integritas Kepengurusan KMNU UPI Periode 2013/2014

Redaktur : A. Khoirul Anam

Sumber : KMNU UPI

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/43531/pengurus-kmnu-upi-resmi-dilantik

Duta Islam Nusantara

Kamis, 13 Agustus 2015

85 Juta Netizen Overdosis Hoax Karena Minat Baca Hanya 0,001 Persen

Duta Islam Nusantara - Sungguh memprihatinkan, minat baca bangsa kita ada di urutan ke 60 dari total 61 negara yang diteliti dalam kultur literasinya. Data Unesco (2012) menyebutkan, minat baca kita di angka 0,001 persen, hanya setingkat di atas Botswana. Mengerikan.

85 Juta Netizen Overdosis Hoax Karena Minat Baca Hanya 0,001 Persen - Duta Islam Nusantara
85 Juta Netizen Overdosis Hoax Karena Minat Baca Hanya 0,001 Persen - Duta Islam Nusantara


85 Juta Netizen Overdosis Hoax Karena Minat Baca Hanya 0,001 Persen

Anehnya, kini, 85 juta penduduknya sudah paham apa itu internet. Artinya, hampir separo penduduk Nusantara ini memiliki fasilitas akses internet. Asal tahu saja, negara kita ini adalah konsumen smarthone paling terbanyak nomor lima di dunia. Masyaallah konsumerisnya kita.

Minat baca di urutan buncit, tapi melek hape di urutan manis. Kontradiktif tapi itu nyata. Darimana mereka tahu sebuah informasi di dunia maya itu bukan hoax jika minat bacanya innalillah. Punya data, info baru diterima, langsung share. Itulah kultur Indonesia.

Secara parodik, orang menyebut kalau sumber utama netizen sekarang bukan lagi buku atau referensi terpercaya, tapi grup sebelah. Haha. Budaya main share info yang sangat agresif itu terbukti dari pernyataan Karlina Supelli.

Dalam sebuah pidato kebudayaan di Jakarta, Karlina pernah menyebut kalau Indonesia adalah negara paling cerewet nomor 5 di dunia. Jakarta disebutnya sebagai kota nomor wahid paling berisik dunia. Bayangkan, di Jakarta sono, ada 15 tweet per detik. Berarti, dalam sejam ada 54 ribu tweet yang dilempar pemilik smarphone yang nol baca itu.

Tanpa membaca, tapi supercerewet, jadinya apa tidak superdungu? Hoax yang dibikin satu orang, bisa tersebar dengan mudah di tangan netizen yang supercerewet tapi nol baca itu, alias dungu. Satu orang, bisa menggoyang 3 juta, sangat mungkin terjadi. Kita akhirnya jadi kelompok warga negara yang overdosis hoax.

Seorang doktor di Malang, mengaku kepada Duta Islam Nusantara kalau 32 persen mahahsiswanya ternyata suka berita yang bersumber dari media yang masyhur dengan fitnahnya, macam nahimunkar.com, bangsaonline.com, portalpiyungan.co, islampos.com dan lainnya.

Itu sekelas mahasiswa. Bagaimana jika yang tidak punya akses penndidikan baik? Caci maki akan mudah diumbar kemana-mana. Berita Suriah yang penuh kemuflase dipercaya sebagai iman. Berbeda pandangan sedikit langsung berani mnghina kiai, orangtua, bahkan presiden. Dengan mudahnya teriak kafir, musyrik, munafik, yahudi, thaghut, tanpa mau klarifikaksi dan mencari sumber informasi sebenarnya.

Gagah di dunia maya, tapi sebenarnya dia gagal di dunia nyata. Itulah kelompok sumbu pendek. Manusia-manusia buih yang sengaja dipelihara kelompok radikal untuk mengacaukan dan membuyarkan persatuan, mengoyak kerukunan antar umat dan warga negara Indonesia. Sampai kapan? [Duta Islam Nusantara]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/indonesia-minat-baca-0001-persen-tapi-netizen-85-juta.html

Senin, 16 September 2013

Mengapa PKI di Indonesia Sering Dimunculkan Jadi Isu?

Duta Islam Nusantara - Santai aja bro menanggapi isu PKI. Biasa-biasa saja. Jangan kemropok alias reaktif. Paling muak lihat provokasi sampah kayak PKI.

Kalau mau perang lagi, silakan. Anda belum tahu pada 2012 kemarin Majalah Tempe mengulas hubungan NU dan PKI yang menyebut NU sebagai ormas algojo PKI 65. Itu isu pesanan Amrik agar peran NU di mata internasional melemah.

Ketika itu, NU baru nembus diplomasi dengan Thaliban yang selama ini tidak berhasil dilakukan Paman Sam. Tempo terbit, majalah itu dibagi-bagikan gratis ke kampus-kampus mamarika secara gratis. Ratusan ribu oplahnya. NU tersudut. Amrik berhasil mempertahankan bisnis opium di wilayah Afganistan karena NU tidak jadi mengusik lebih lanjut. Tapi kini sudah ada 22 cabang NU di negara itu.

Mengapa PKI di Indonesia Sering Dimunculkan Jadi Isu? - Duta Islam Nusantara
Mengapa PKI di Indonesia Sering Dimunculkan Jadi Isu? - Duta Islam Nusantara


Mengapa PKI di Indonesia Sering Dimunculkan Jadi Isu?

Senin kemarin, PBNU adakan Isomil. Tujuannya mendamaikan timteng via kebijaksanaan local wisdom yang selama ini di Indonesia disebut Islam Nusantara. Amrik lagi-lagi kebakaran jenggot. Isu PKI dimunculkan lagi sejak 4 hari sebelum Isomil.

Duta Islam Nusantara

Lihat media. Banyak video lama, isu lama, yang dimunculkan tanpa sebab-sebab sebelumnya. Dikeluarkan secara sistematis oleh jaringan entah berantah. Ini selain untuk melemahkan Banser yang kini kian “radikal” ingin menghajar HTI dimana-mana juga. Banser, lewat isu PKI di tengah gencarnya mereka melakukan represi ke HTI seperti sekarang, diingatkan oleh jaringan itu, bahwa Banser dulu pernah “terlibat” tragedi 65.

Kini, Anda bisa lihat, Banser mundur ke belakang. HTI juga mundur ke belakang sebagaimana NU. Konsumen media beralih mendukung PKI dengan melupakan gerakan makar HTI. Kalau Banser yang sudah ektrem ini dilanjutkan ke isu ganyang PKI, lalu PKI dan HTI jadi korban, siapa yang akan ditunjuk jadi dalang? Negara? Tidak mungkin. Pasti Kiai-kiai NU dan Pengurus NU yang dituduh sebagai provokator perang.

Duta Islam Nusantara

Kalau sudah begini, sejarah NU dituduh kambing hitam seperti tahun 80-an yang menggayang Cina, akan terulang. Sante wae bro!

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/05/mengapa-pki-di-indonesia-sering-dimunculkan-jadi-isu.html

Minggu, 21 Juli 2013

PBNU Terima Kunjungan Delegasi Vatikan

Jakarta, Duta Islam Nusantara. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Selasa (1/2) pagi menerima utusan khusus Vatikan (Presiden Dewan Kepausan "Cor Unum") dalam rangka membahas kerja sama untuk membantu korban gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera Utara serta menyampaikan ungkapan belasungkawa dari Paus Yohanes Paulus II atas musibah tersebut.

Rombongan yang dipimpin ketua Konferensi Wali Gereja (KWI) Kardinal Yulius Darmaatmadja ini datang ke kantor PBNU, Jl. Kramat Raya, Jakarta, sekitar pukul 09.30 WIB, langsung di terima jajaran pengurus harian PBNU, KH Hasyim Muzadi, Sekjen Endang Turmudzi, Wasekjen Anas Thahir dan langsung melakukan pertemuan tertutup di lantai III kantor PBNU.

Menurut Romo Padmo, sekretaris Keuskupan Jakarta, rombongan terdiri dari Uskup Agung Malcolm Ranjikh, dan Sekretaris Uskup Yan Pietro yang mewakili Uskup Agung Paul Cordez, utusan khusus Vatikan yang tidak bisa datang karena sakit demam dan pihak dokter menyarankan untuk istirahat. "Namun sebelumnya Uskup Agung Cordez sempat ikut rombongan datang ke Aceh dan mengungjungi para pengungsi selama sehari semalam," kata Romo Padmo.

Dalam keterangan kepada Wartawan, KH Hasyim Muzadi mengatakan PBNU menyambut baik kedatangan utusan khusus dari vatikan ini selain untuk membantu penderitaan sesama umat manusia di Aceh yang tertimpa musibah juga sebagai bagian dari kerjasama lintas agama yang juga pernah di lakukan.

PBNU Terima Kunjungan Delegasi Vatikan (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Terima Kunjungan Delegasi Vatikan (Sumber Gambar : Nu Online)


PBNU Terima Kunjungan Delegasi Vatikan

"Keterlibatan Vatikan hanya semata-mata bantuan kemanusiaan, sehingga isu kristenisasi mohon dibedakan dengan dimensi kemanusiaan. Gerakan kristen berbeda dengan umat kristen yang ingin berperan," kata Hasyim Muzadi.

Menurut Hasyim, adanya gerakan kristenisasi harus sama-sama ditolak. Kerjasama antar umat beragama pernah dilakukan tahun sebelumnya ketika Amerika Serikat menyerang Irak dimana seluruh organisasi massa islam di Indonesia dan dunia datang ke Vatikan minta agar Paus Yohanes Paulus II menahan Amerika Serikat tidak menyerang Irak. "Dan beliau bahkan sangat keras menentang tindakan Amerika itu," kata Hasyim.

Duta Islam Nusantara

Menurut Monsinyur Yanpietro, Sekretaris Uskup Agung, rombongan mereka datang untuk melihat dan merencanakan bentuk bantuan yang akan diberikan kepada Aceh. Menurutnya, rombongan mereka sudah datang ke Aceh sehari sebelumnya, mengunjungi pengungsi selama sehari semalam. Kemudian mereka datang ke Kantor PBNU pada hari ini dan akan dilanjutkan ke Istana Presiden.

Dalam kesempatan itu Romo Kardinal, mengatakan kunjungan Presiden Dewan Kepausan "Cor Unum" Vatikan Roma ini, bapak suci di roma mengatakan bahwa penderitaan bangsa indonesia cukup besar akibat Tsunami yang melanda Sumatera Utara sampai dengan Nias. "Penderitaan begitu besar sampai utusannya yang biasa yaitu bapak duta besar Vatikan yang ada di Indonesia dianggap kurang cukup meskipun sudah banyak pesan macam-macam karena kurang cukup maka Paus Paulus II masih merasa perlu mengirimkan utusannya secara pribadi," kata Romo Kardinal.

Duta Islam Nusantara

Misi Kunjungan ini, ditegaskan Sekretaris Uskup Yan Pietro yang mewakili Uskup Agung Paul Cordez adalah dalam rangka ikut berduka dan mendoakan kepada para korban dan sanak serta keluarga yang terkena bencana supaya diberikan ketabahan. Paus juga, lanjut Yan dalam pesannya menganjurkan kepada umat Katolik dan umat beragama lainnya untuk membantu dan bekerjasama untuk mengatasi "musibah kemanusiaan" ini dan paus juga mensyukuri semua negara dan umat manusia tergerak membantu sesama menolong tanpa pamrih dan tanpa pretensi. "Paus juga sangat bergembira soal kemanusiaan ternyata menyatukan kita semua sebagai manusia dan semoga kita bisa bekerjasama selanjutnya," tegas Yan Pietro menirukan pesan Paus Paulus II.

Ditambahkan Romo Darmaatmadja, apa yang telah dilakukan oleh Vatikan semata-mata memberikan bantuan terhadap korban bencana tsunami di Aceh atas nama kemanusiaan. Oleh karena itu, seluruh bantuan tidak memiliki embel-embel apapun. "Untuk itu Dewan Kepausan "Cor Unum" yang merupakan koordinator lembaga sosial kemanusiaan di bawah Keuskupan Vatikan Roma yang membawahi 30 caritas di seluruh dunia untuk membantu secara kemanusiaan di Sumatera dan Aceh. Dan ke 30 Caritas tersebut sudah bergerak mambantu dan terjun langsung membantu baik dalam bentuk bantuan makanan, pakaian, obat-obatan dan juga sukarelawan," tambahnya.

Untuk di Indonesia dia mencontohkan, keuskupan Medan, Sumetera Utara telah membentuk kelompok kerja untuk membantu Aceh. Mereka menggunakan nama kelompok bantuan kemanusiaan, tegas dia. Dia mengaku, beberapa hari lalu KWI, PGI, NU dan Muhammadiyah telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) untuk membantu korban Aceh. Pokja ini, kata dia, telah melakuka

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/2684/pbnu-terima-kunjungan-delegasi-vatikan

Duta Islam Nusantara

Rabu, 03 Oktober 2012

Peringati HUT RI, WNI Bermasalah akan Mendapatkan Amnesti

Riyadh, Duta Islam Nusantara. Lebih dari 300 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Riyad Arab Saudi menghadiri kegiatan Halal Bi Halal dan HUT ke-70 RI yang dselenggarakan oleh Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia di Riyadh, Kamis (27/8) kemarin.

Dalam kesempatan itu Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KBRI Riyadh Sunarko mengucapkan terimakasih kepada pengurus forum silaturrahmi atas undangannya. Ia menekankan agar para PNI selalu mempererat ukhuwah islamiyah.

Peringati HUT RI, WNI Bermasalah akan Mendapatkan Amnesti (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati HUT RI, WNI Bermasalah akan Mendapatkan Amnesti (Sumber Gambar : Nu Online)


Peringati HUT RI, WNI Bermasalah akan Mendapatkan Amnesti

Forum ini adalah salah satu sarana yang sangat baik untuk saling bersinergi dalam berbagi pengalaman dan kemampuan untuk saling melengkapi guna meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, katanya.

Dalam kesempatan itu pula, beliau sebagai Kuasa Usaha ad Interim sempat menyinggung dan menasehati warga Indonesia supaya tetap mematuhi peraturan yang berlaku di Saudi Arabia dan tetap berjuang seraya berkata Ayo bekerja. Ayo bekerja sesuai dengan aktifitasnya masing masing demi tercapainya cita cita bersama, katanya.

Duta Islam Nusantara

Duta Islam Nusantara

Ia menyampaikan, dalam waktu dekat KBRI akan mengadakan amnesti atau pemutihan untuk warga negara indonesia yang bermasalah guna mendapatkan pelayanan yang lebih mudah dengan mengeluarkan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor) bagi yang mau pulang ketanah air. (Abdul Malik/Anam)

Dari (Internasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/61886/peringati-hut-ri-wni-bermasalah-akan-mendapatkan-amnesti

Sabtu, 18 Agustus 2012

Saudi Diminta Perbanyak Tanda Berbahasa Indonesia

Jeddah, Duta Islam Nusantara. Menteri Agama RI Suryadharma Ali meminta agar pemerintah Kerajaan Saudi memperbanyak tanda-tanda dan arahan berbahasa Indonesia di Masjidil Harram, Armina dan Masjid Nabawi untuk mempermudah jamaah haji Indonesia melaksanakan ibadah.

"Jamaah Indonesia lebih banyak dari pada jamaah Turki, Malaysia, Pakistan, India dan jamaah lainnya jadi sudah sepatutnya Kerajaan Saudi memberi kemudahan dengan memberi tanda dan arah berbahasa Indonesia," kata Suryadharma di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, Kamis.

Saudi Diminta Perbanyak Tanda Berbahasa Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Saudi Diminta Perbanyak Tanda Berbahasa Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)


Saudi Diminta Perbanyak Tanda Berbahasa Indonesia

Di sisi lain, dia memberi apresiasi kepada Kerajaan Saudi yang sudah membangun dan memperlebar tempat pelontaran jumrah yang lebih besar dan luas sehingga jamaah tidak berdesak-desakan.

Duta Islam Nusantara

"Sekarang melontar jumrah lebih leluasa tanpa perlu khawatir akan jatuh kurban seperti dahulu," kata Menteri. Dia juga menyebut fasilitas ke Arafah, Muzdalifah dan Mina juga akan semakin baik dengan adanya monorel.

Suryadharma juga memberi apresiasi atas perluasan Masjidil Harram yang akan memberi kenyamanan kepada jamaah untuk beribadah.

Duta Islam Nusantara

Di sisi lain, menjelang wukuf di Arafah, lalu mabit di Muzdalifah dan Mina, Suryadharma mengimbau jamaah Indonesia untuk menjaga kesehatan.

"Jangan sampai pada saat wukuf yang menjadi rukun haji, jamah jatuh sakit," katanya.

Dia menungkapkan sejumlah jamaah haji mengabaikan makan tiga kali sehari dan menyisihkan biaya hidup dari Kementerian Agama untuk membeli oleh-oleh.

Jamaah mendahulukan oleh-oleh untuk sanak keluarga dan tetangga sementara kesehatannya terganggu lalu jatuh sakit.

Wukuf di Arafah adalah rukun haji, artinya jika tidak wukuf maka haji seseorang tidak sah. Pada jamaah yang sakit di rumah sakit, petugas Indonesia mengangkut mereka dengan ambulans untuk berwukuf di Arafah. Tindakan ini dikenal dengan safari wukuf.

Praktik safari wukuf hanya diberlakukan pada jamaah sakit yang memungkinkan secara medis berjalan dengan ambulans hingga ke Arafah lalu kembali lagi ke rumah sakit.

Redaktur: Mukafi Niam

Sumber : Antara

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/40357/saudi-diminta-perbanyak-tanda-berbahasa-indonesia

Duta Islam Nusantara

Rabu, 01 Februari 2012

Sholat Subuh Berjamaah Kok Dipolitisir Mendukung Calon Gubernur. Itu Penistaan!

Duta Islam Nusantara - Kemarin ada dua kawan saya berbincang soal ajakan melaksanakan sholat Subuh berjamaah oleh tokoh ormas Islam dengan tema "Memilih Pemimpin Islam". Penasaran cerita teman saya itu, silakan baca:

Sholat Subuh Berjamaah Kok Dipolitisir Mendukung Calon Gubernur. Itu Penistaan! - Duta Islam Nusantara
Sholat Subuh Berjamaah Kok Dipolitisir Mendukung Calon Gubernur. Itu Penistaan! - Duta Islam Nusantara


Sholat Subuh Berjamaah Kok Dipolitisir Mendukung Calon Gubernur. Itu Penistaan!

Kawan 1: Kang, aku dapat undangan menghadiri sholat subuh berjamaah di sebuah masjid di Jakarta. Yang akan datang adalah Amien Rais, tokoh-tokoh FPI, HTI, Cagub AHY dan Cagub Anies. Usai sholat subuh akan ada ceramah yang topiknya "Memilih Pempimpin Islam".

Kawan 2: Oh. Wah, hebat sampeyan, jarang jamaah subuh kok diajak jamaah subuh. Ada ceramahnya para tokoh lagi. Pasti dapat snack atau bahkan sarapan tuh.

Kawan 1: Iya. Orang-orang yang sepertiku banyak yang bilang mau ikut. Mereka jarang sholat jamaah, apalagi jamaah subuh. Tapi ini karena diundang, apalagi yang ngundang tokoh-tokoh Islam, mereka pada semangat datang. Semangatnya kayak demo 411 dan 212 yang lalu.

Kawan 2: Wah, pasti ramai tuh. Masjidnya pasti penuh tuh. Kayaknya bakal banyak spanduk dan liputan media tuh. Kamu itu saja, siapa tahu wajahmu masuk Tivi. Mertuamu nanti akan tahu bahwa kamu ternyata menantu yang rajin sholat subuh berjamaah.

Kawan 1: Aku tertarik ceramahnya juga Kang. Pasti bagus itu nanti. Kita yang umat Islam akan diberi panduan bagaimana memilih pemimpin Islam, sesuai temanya. Aqidah kita harus dijaga, jangan sampai rusak karena tidak mau memilih pempimpin Islam.

Baca: Apakah yang Membuat Indomie Goreng Masuk Surga, Kiai?

Kawan 2: Oh Ya. Emang yang ceramah itu ulama? Meraka tahu apa yang disebut Pemimpin Islam?. Apa mereka sudah paham isi kitabnya Imam Ghozali, kitabnya Imam Al Mawardi? Apa mereka sudah mengerti bagaiman sosok dan kriteria pemimpin Islam itu apa?

Kawan 1: Wah. Entahlah, Kang. Aku tidak tahu. Yg kutahu mereka itu adalah tokoh-tokoh islam level nasional. Mereka bahkan ada yang petinggi MUI. FPI itu isinya para habib, keturunan Rasululllah lho Kang. Amien Rais malah mantan Ketua PP Muhammadiyah. Selama ini yang kutahu, mereka selalu mengatakan bahwa memilih pemimpin itu ya yang agamanya Islam. Jangan memilih yang non Islam. Jangan memilih yang kafir. Dasarnya ya Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat ke-51 yang sangat populer itu.

Kawan 2: Lho. kamu ini gimana to, Kang. Wong topiknya Memilih Pemimpin Islam, kok dimaknai memilih calon gubernur yang beragama Islam. Kamu ini masih waras atau tidak, Kang? Coba baca baik baik dan ulangi baca undangan yang kau terima itu. Bukankah kamu ini sarjana? Bahkan sarjana agama?

Kawan 1: Lho. Aku ini waras Kang. Sangat waras. Otakku masih normal, pikiranku masih sehat. Jangan kau pertanyakan pula soal gelar kesarjanaanku.

Kawan 2: Kalau memang masih normal dan sehat, sudah sarjana pula, mengapa kamu dan banyak orang lain tidak bisa menjelaskan padaku, apa itu pemimpin Islam?

Kawan 1: Kan sudah jelas dari sejak Oktober lalu. Sejak demo pertama kali di Jakarta itu. Pokoknya jangan pilih Ahok. Ahok itu bukan Islam. Warga DKI haus memilih pemimpin Islam. Yang beragama Islam. Kalau tidak memilih calon yang beragama Islam berarti memilih orang kafir sebagai pemimpin. Itu jelas rusak akidahnya, batal imannya. Kafir atau minimal munafiq hukumnya.

Kawan 2: Kau dengar itu dari siapa?

Kawan 1: Ya dari para habib, para ulama. Termasuk pak Amien Rais dan Habib Rixieq Shihab sendiri. Memilih Pemimpin Islam itu ya jangan pilih Ahok. Pilih saja Agus Harimurti atau Anies Baswedan. Makanya dua cagub itu akan datang di sholat subuh berjamaah nanti. Calon itulah yang diminta didukung oleh umat Islam.

Kawan2: E alah Kaaang Kang.. Aku terpaksa harus menasehati kamu. Begini lho Kang. Sederhananya begini, pemimpin Islam itu ya pemimpin dalam agama Islam. Pemimpin yang seperti Rasulullah, para sahabat, atau misalnya pemimpin Nahdlatul Ulama atau pemimpin MUI atau Muhammadiyah. Ya tentu harus yang beragama Islam. Bodoh dan gila kalau orang Islam memilih pemimpin Islam yang bukan beragama Islam. Aku pun tidak akan goblok menukarkan akidahku dengan memilik Ahok sebagai pemimpin Islam. Ya jelas rusak imannya kalau memilik non muslim sebagai Pemimpin Islam. Islam sendiri jelas akan rusak kalau dipimpin oleh Ahok atau siapapun yg beragama non Islam.

Kawan 1: Lha. Terus?

Kawan 2: Ini Pilkada, Kang. Pilkada. Memilih Kepala Daerah. Gubernur DKI. Gubernur itu kepala pemerintahan yang berkewajiban menjadi pelayan rakyat. Dia bukan Pemimpin Islam. Lha wong sholat subuh berjamaah kok dipolitisir untuk mendukung calon gubernur. Masjid kok dipakai untuk kepentingan politik. Itu jelas penistaan. Itu jelas menista baitullah, tempat suci umat Islam.

Kawan 1: Lho Kang. Kamu ini kok malah menuduh Amien Rais dan Habib RIzieq dan kawan-kawan menista agama dan masjid. Wah, lha terus kalau aku ikut jamaah di situ, berarti menjadi bagian dari penistaan dong. Berarti aku ikut menodai agamaku dan masjidku, menista kesucian tempat ibadahku dengan kampanye politik. Dan itu berarti melanggar UU Pemilu ya Kang. Wah, bisa ditangkap Bawaslu juga aku nanti.

Kawan 2: Silakan datangai itu masjid. Ikuti saja jamaah dan ceramahnya. Besok aku akan melaporkan ke polisi dan Bawaslu, meminta agar diproses kasus penistaan alias penodaan agama dan juga Pelanggaran Kampanye di tempat ibadah. [Duta Islam Nusantara/ab]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/shalat-subuh-berjamaah-dipolitisir-mendukung-calon-gubernur-itu-penistaan.html

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Duta Islam Nusantara sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Duta Islam Nusantara. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Duta Islam Nusantara dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock